Kabar Kalteng

Sejumlah Lapak di Pasar Keramat Sampit Kalteng Lengang, Ini Keluhan Para Pedagang

Editor: Edi Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEDAGANG IKAN - Ilustras: Pedagang ikan. Sejumlah Lapak di Pasar Keramat Sampit Kalteng Lengang, Ini Keluhan Para Pedagang. (arsip 2025).

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT – Sejumlah Lapak di Pasar Pasar Keramat Sampit Kalteng terlihat lengang dan tak terisi, ini keluhan para pedagang.

Informasi terhimpun, kini banyak pembeli kini lebih memilih berbelanja di luar area pasar karena dianggap lebih mudah dan praktis. 

Akibatnya, para pedagang di dalam hanya bisa berharap pada hari-hari tertentu yang mungkin mendatangkan pembeli lebih banyak.

Ramainya Pedagang ikan berjualan di luar area resmi Pasar Keramat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berdampak langsung terhadap omset para pedagang lama yang masih bertahan di dalam pasar.

Baca juga: Respon Cepat, Pemkab HST Serahkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran dan Angin Puting Beliung

Baca juga: Peringatan Keras Gubernur Kalsel Terhadap Pembakar Lahan, Kita Akan Tindak Tegas

Akibatnya, sejumlah lapak di dalam pasar terlihat lengang dan tak terisi.

Satu di antara pedagang yang merasakan dampaknya adalah Rusmiati. 

Wanita yang sudah berjualan ikan di dalam Pasar Keramat Sampit selama lebih dari delapan tahun itu mengaku, pendapatannya kini menurun drastis dibandingkan sebelumnya.

“Kalau dulu bisa habis jual ikan sampai 70 sampai 80 kilogram. Sekarang bawa setengah pikul saja, kadang sampai dua hari baru habis. Kira-kira 25 kilogram lah,” kata Rusmiati, Selasa (5/8/2025).

Ia menuturkan, kondisi itu mulai terjadi sejak pasar dilakukan renovasi beberapa waktu lalu. 

Saat proses perbaikan berlangsung, para pedagang direlokasi sementara ke bagian belakang pasar, tepatnya di sekitar kawasan Inhutani. 

Namun setelah renovasi selesai, tidak semua pedagang kembali masuk ke area dalam.

“Waktu itu kami dipindah ke lokasi sementara di belakang. Tapi sebagian justru memilih tetap jualan di luar pasar. Sejak itu lah pembeli di dalam makin sepi. Pengaruhnya besar, sekitar 50 persen lah,” jelasnya.

Menurut Rusmiati, banyak pembeli kini lebih memilih berbelanja di luar area pasar karena dianggap lebih mudah dan praktis. 

Akibatnya, para pedagang di dalam hanya bisa berharap pada hari-hari tertentu yang mungkin mendatangkan pembeli lebih banyak.

“Tapi sekarang tidak bisa dipastikan juga. Mau hari Minggu, hari libur, kadang tetap sepi. Tidak ada yang bisa menentukan kapan pasar ramai,” ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini