BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan mencatat sejumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Meski demikian, BPBD menilai situasi masih terkendali dan belum menetapkan status siaga karhutla di Kabupaten HST.
Kepala BPBD HST, Ahmad Apandi, selasa, (05/08/2025) mengakui penetapan status siaga karhutla masih dalam tahap proses.
“Sejauh ini situasi masih terkendali. Kami belum menetapkan status siaga, namun langkah-langkah pencegahan terus kami dilakukan,” ungkapnya.
Baca juga: Hadiri Peluncuran Program Adipura Baru, Bupati HST Tegaskan Komitmen Lingkungan Berkelanjutan
Apandi pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, seperti membakar sampah dalam skala besar atau membuka lahan dengan cara dibakar.
"Koordinasi lintas sektor juga terus kami perkuat hingga saat terjadi kebakaran kita bisa merespon dengan cepat dan terpadu," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kordinasi Ini penting agar penanganan bisa dilakukan dengan cepatcepat.
Saat dikonfirmasi terkait jumlah titik api yang sudah terjadi di HST, Apandi mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan serta data rekapitulasi yang masuk hingga 31 Juli 2025, telah terjadi enam tiitik api di beberapa wilayah di HST.
"Ada di Sungai Buluh, Wawai Gardu, Binjai Pirua, Balanti dan Barabai Timur. Luas lahan yang terbakar kurang lebih 5,63 hektare," ungkapnya.
Baca juga: Api Hanguskan Satu Rumah di Pandawan HST, Satu Relawan Terluka Kena Pecahan Kaca
Ia pun berharap, masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama dalam mencegah kebakaran, terutama di musim kemarau ini.
"Kami juga minta peran aktif masyarakat serta seluruh elemen untuk turut menjaga lingkungan masing-masing dan yang paling penting jika melihat adanya tanda-tanda kebakaran, segera melapor agar secepatnya ditangani," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)