Berita Banjarbaru

Terdampak Pembangunan Jembatan, Mardian Buat Polisi Tidur Ekstrem di Jalan Kartika Banjarbaru   

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PORTAL- Penampakan portal alias polisi tidur yang dibuat warga di Jalan Kompleks Kartika, Kelurahan Loktabat Utara, Guntung Payung, Banjarbaru. (Arsip 2025).


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Proyek perbaikan Jembatan Sungai Ulin di Jalan Ahmad Yani kilometer 31 Kota Banjarbaru mengharuskan arus lalu lintas dialihkan selama pekerjaan berjalan.

Belakangan, Jalan Kompeks Kartika berubah menjadi jalur alternatif penutupan Jalan Ahmad Yani Km 31 Banjarbaru. Meskipun mobil sudah tidak bisa melalui jalan itu karena ada portal yang dibuat di gerbang masuk, namun kendaraan roda dua memadati jalan kompleks itu.

Salah seorang warga di sana bahkan berinisiatif membuat polisi tidur agar kendaraan mengurangi kecepatan saat melalui Jalan Kartika. 

Tak tanggung-tanggung polisi tidur yang dibuatnya cukup ekstrem. Pantauan BPost, portal atau gundukan semen yang dibuat berjumlah lebih 10 baris dengan jarak yang berdekatan di lajur kiri dan kanan.

Sehingga, kendaraan roda dua yang melewatinya harus berhati-hati dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh.

Bukan tanpa alasan, belakangan warga yang membuat polisi tidur itu mengaku sudah lelah melihat lalu lalang kendaraan yang tidak henti-hentinya dari siang hingga malam.

Baca juga: 206.297 Peserta BPJS Kesehatan Cabang banjarmasin Tunggak Iuran, Rawat Inap Bisa Kena Denda

Baca juga: Haji Asal Banjarbaru Akhirnya Meninggal di Madinah, Kondisi Kapsariah Sempat Membaik

“Saya bangun di depan rumah saya portal secara ekstrem. Saya tahu aturan, tapis saya saking capek dan lelah sudah. Kalau jam sibuk pagi dan sore, macetnya luar biasa,” aku warga Kompleks Kartika, Mardian kepada awak media, Rabu (6/8/2025).

Mardian menginginkan Jalan Kartika yang sempit tidak dijadikan sebagai jalur alternatif satu-satunya pengendara roda dua selama penutupan Jalan A Yani Km 31.

“Kenapa saya bikin sepeti itu, saya punya harapan, bagi mereka yang lewat Jalan Kompleks Kartika mereka akan capek, dan tidak mau lagi lewat situ, akhirnya mengurangi kemacetan, itu harapan saya,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan yang menemui warga terdampak proyek, Bustanul Arifin mengatakan, Jalan Kompleks Kartika sebenarnya bukan sebgai jalur alternatif pengalihan.

“Dari awal konsep di forum lalu lintas hanya untuk warga lokal saja. Tetapi pengguna jalan umum sudah disiapkan jalur alternatif yang luas seperti jalan akses bandara, Jalan Bina Putra, dan lainnya,” kata pengawas sekaligus Koordinator Pelaksana perbaikan Jembatan A Yani Km 31 Banjarbaru ini.

Terkait keluhan warga Kompleks Kartika itu, Bustanul mengatakan, pihaknya akan duduk kembali pada pertemuan berikutnya. Namun pada pertemuan Rabu (6/8/2025), didapat dua opsi terkait masalah jalan di Kompleks Kartika tersebut.

“Jalan Kartika ini tadi, penyelesaiannya ada dua, usulan pertama di buat satu arah, atau tempatkan satu petugas disitu, agar pengendara tidak seenaknya masuk,” sebutnya. (riz)

Berita Terkini