Berita Banjarmasin

Warga Berharap Titian Kampung Hijau Banjarmasin Diperbaiki, Nabil Kesulitan Berangkat Kerja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TITIAN-Warga terdampak ambruknya jalan utama Kampung Hijau Banjarmasin, harus lebih berhati-hati saat melintas diatas Titian sementara, Kamis (7/8/20205).    


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pascaambruknya titian jalan utama di Kampung Hijau, Kelurahan Sungaibilu, Banjarmasin Timur, suasana terpantau sunyi karena akses jalan tertutup. Kamis (7/8/2025) pukul 09.00 Wita.

Suasana menunjukkan aktivitas berbeda di dua wilayah tersebut. Sejumlah pekerja di RT 02 tampak sibuk melakukan perbaikan jalan. Sebaliknya, kondisi RT 03 terlihat sepi.

Menurut keterangan warga, terdapat dua rumah yang kini terisolasi total akibat robohnya titian.

“Rumah milik Acil Idah, sama rumah saya,” kata warga RT 3, Idrus

Idrus sendiri saat ditemui mengaku belum sempat masuk ke dalam rumahnya sejak pulang kerja.

Baca juga: Terdampak Pembangunan Jembatan, Mardian Buat Polisi Tidur Ekstrem di Jalan Kartika Banjarbaru   

Baca juga: 206.297 Peserta BPJS Kesehatan Cabang banjarmasin Tunggak Iuran, Rawat Inap Bisa Kena Denda

Baca juga: Haji Asal Banjarbaru Akhirnya Meninggal di Madinah, Kondisi Kapsariah Sempat Membaik

“Saya baru balik kerja Pak ini belum masuk rumah sama sekali,” ujarnya, kemarin.

Idrus bersama keluarganya pun mengalami kesulitan untuk menjalankan aktivitas harian. Warga berharap adanya solusi sementara agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.

Situasi ini menambah urgensi bagi pihak terkait untuk segera menindaklanjuti pembangunan akses sementara, terutama bagi warga yang terisolasi. 

“Kami menunggu dibuatkan sementara jembatan kecil nah supaya kami bisa keluar rumah beraktivitas,” kata Maimanah, istri Idrus.

Menurut keterangan warga lebih dari setahun kemiringan parah pada titian jalan utama. Meski beberapa petugas sebelumnya sempat datang untuk melakukan pengukuran, warga menerangkan pekerjaan mulai dikerjakan akhir Juni 2025.

“Memang sudah lama miring. Setahunan miring ada memang. Ada dahulu orang datang, tapi cuma mengukur-ngukur saja,” ujar warga RT 3, Ina, Kamis (7/8/2025) pagi.

Akibat robohnya jalan utama beberapa warga terisolasi. Nabil warga terdampak di RT 3 mengaku, dirinya dan istri tak bisa keluar rumah. Sementara dirinya harus bekerja.

“Saya bisa saja sebenarnya memanjat, merayap dinding. Tapi istri ini juga mau keluar bekerja, tidak bisa,” keluh Nabil.

Warga berharap agar penanganan dilakukan secepatnya demi kelancaran aktivitas dan keselamatan bersama.

“Kami menunggu dibuatkan sementara jembatan kecil nah supaya kami bisa keluar rumah beraktivitas,” kata Maimanah, ibu Nabil. (sai)

 

Berita Terkini