"Namun bagi orang yang ingin mempercayai boleh, misalnya anjuran banyak membaca doa karena diyakini bakal ada musibah yang datang di suatu tempat," terangnya.
Terkait hal demikian hendaknya berhusnudzon atau berprasangka baik yang mana hal itu adalah ilham dari para ulama di waktu tertentu bakal banyak musibah. Soal ini boleh dipercayai ataupun tidak.
Mengingkari hal demikian adalah tidak berbahaya bagi kaum muslim, yang berbahaya itu su'ul adzab kepada orang shaleh atau alim ulama.
"Kalau ada amalan lainnya misal baca Yassin, baca doa, sedekah, agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah, tak hanya dibaca saat rebo wekasan, tapi setiap saat boleh dilakukan," urainya.
Selain itu, saat membaca surah Yassin boleh mengulang-ulang beberapa ayat, misalnya "Salaamun qoulam mirrobbirrohim" sebanyak tiga kali.
Amalan lainnya shalat malam, sebanyak-banyaknya jumlah rakaat yang dilakukan adalah sah.
Namun afdholnya melakukan shalat malam dua rakaat sekali salam, namun dilakukan empat dan enam rakaat sah.
"Apakah ada shalat tolak bala, yang benar adalah shalat hajat untuk menolak bala, berapapun rakaatnya setelah shalat membaca doa dijauhkan dari marabahaya, atau saat sedekah diniatkan untuk menolak bala, sah," ucap Buya Yahya.
Karena itu, tidak perlu menghujat amalan-amalan itu. Yang terpenting adalah tidak melakukan kebohongan misalnya mimpi bertemu Nabi SAW.
Selagi tidak bertentangan dalam Islam dan tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW maka boleh-boleh saja.
Kata Syafiq Basalamah
Ustadz Syafiq Riza Basalamah angkat suara mengenai Rebo Wekasan.
Menurutnya, amalan Rebo Wekasan muncul karena keyakinan yang tidak benar.
Rebo Wekasan merupakan sebutan untuk hari Rabu akhir bulan Safar, yang konon katanya turun 320 bala atau musibah.
Banyak yang meyakini ketika Rebo Wekasan tidak boleh membuat acara atau bepergian kemana-mana.
Karena diyakini tidak akan berjalan lancar atau turun mala petaka, maka dibuatlah amalan Rebo Wekasan.
Diketahui, amalam Rebo Wekasan antara lain melaksanakan shalat khusus, membuat makanan, dan lain-lain.
Dikutip dari kanal YouTube Taman Surga, begini kata Ustadz Syafiq Basalamah.
Ustadz Syafiq Basalamah menjelaskan ternyata ada kitab yang menyebutkan bahwa bulan Safar adalah sial.
"Lalu mereka membuat ibadah tertentu, shalat 4 rakaat membaca Al-Kautsar 17 kali, kemudian membaca Al- Iklhas dan seterusnya, juga membaca doa khusus" terangnya.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah saat menggelar kajian rumah tangga di kediaman tokoh pers Banua HM Taufik Effendie, Sabtu (25/5/2024). (Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman)
Kemudian Ustadz Syafiq Basalamah menjelaskan bahwa ketika amalan tersebut dilakukan, maka tidak akan kena bala.
"Bayangkan, ibadah ini muncul karena keyakinan yang tidak benar" tegas Ustadz Syafiq Basalamah.
"Ini kita berbicara tentang hal gaib (tidak terlihat) dan tidak diketahui" lanjut ulama ternama tersebut.
Menurutnya, musibah yang diturunkan hanya Allah SWT. yang tahu, sedangkan manusia tidak bisa.
"Safar sama dengan yang lainnya, Allah SWT. tidak menentukan satu bulan itu bala" tegasnya.
(Banjarmasinpost.co.id)