Ekonomi dan Bisnis

Menteri Maman Abdurrahman Wajibkan UMKM Daftar Aplikasi SAPA,  Begini Respons UMKM Kalsel 

Editor: Hari Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAPAK UMKM - (Ilustrasi) Pedagang UMKM menlapak di kawasan Lapangan Murjani Banjarbaru saat pemberlakuan car free day di akhir pekan. Asyiknya Jogging Sambil Belanja dan Kulineran di Murjani Banjarbaru Saat Akhir Pekan

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pro kontra muncul menanggapi rencana Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mewajibkan seluruh pelaku UMKM mendaftarkan diri ke aplikasi SAPA UMKM, tidak terkecuali di Kalimantan Selatan. 

Ada yang mendukung dengan harapan mendapat bantuan, ada pula yang curiga. Namun banyak pula pelaku UMKM yang belum tahu apa itu SAPA UMKM seperti yang berusaha di Kabupaten Tanahlaut.

Rizki, pedagang sosis goreng, pentol dan sejenisnya, salah satunya.

Saat ditanya pendapatnya, Jumat (22/8), Koordinator Paguyuban Pedagang Kaki Lima Sosis Goreng Pelaihari ini mengaku baru mendengar hal tersebut.

Kendati demikian ia mengapresiasi langkah Kementerian UMKM tersebut karena meyakini tujuannya pasti untuk membina dan memperkuat UMKM negeri ini.

“Bagi saya, kebijakan itu sangat bagus. Saya mengapresiasi,” ucapnya kepada BPost.

Sejauh ini Rizki mengaku usahanya berkembang baik. Terlebih Bupati H Rahmat Trianto melalui dinas terkait memberikan perhatian kepada PKL.

Dalam beberapa event besar, pelaku UMKM seperti PKL diperkenankan berjualan di lokasi acara.

 Saat menggelar ajang Pekan Raya Kemerdekaan di halaman Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari, Pemkab Tanahlaut juga menyediakan ruang khusus bagi UMKM.

Sedangkan pelaku UMKM lainnya, Widi, mengaku ada membaca berita mengenai platform SAPA UMKM. Namun pemilik warung kuliner di Pelaihari ini belum mengetahui secara jelas hal tersebut.

“Ya bagus-bagus saja kalau pemerintah bermaksud mendata UMKM. Tapi hendaknya dijelaskan dulu tujuannya apa? Kemudian manfaat bagi kami setelah didata, apa?” ucap pemilik warung Radix ini.

Apabila pendataan tersebut untuk memberi bantuan permodalan, tentu semua akan antusias mendaftar SAPA UMKM. Jika hanya diminta mendaftar, lanjutnya, dimungkinkan sebagian enggan karena belum tentu semua melek dengan pendaftaran secara digital.

Pantauan di warung kuliner Widi di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari, di seberang kantor BPKAD Tala, Jumat siang, pelanggannya tetap seperti dulu ketika warungnya masih berada di sebelah kantor Disnakerind.

Widi mengaku punya pelanggan setia karena menyajikan kopi spesial. Mi instan bikinannya yaitu mie nyemek juga beda dengan mi instan yang disajikan warung lain. Begitu pula pentol bakso bikinannya.

Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Tala Muhammad Syahid, ketika dikonfirmasi mengenai kewajiban UMKM mendaftar di platform SAPA UMKM, mengatakan segera mendiskusikannya dengan bidang yang menangani UMKM.

Halaman
123

Berita Terkini