Olah Sampah Jadi Magot, Unit Pengolahan Sampah DLH Tapin Kumpulkan Sisa Makanan dari Rumah Makan

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Inovasi pengelolaan sampah terus digencarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapin. 

Salah satunya melalui budidaya maggot yang dikelola Rianto Puji Waskito bersama rekan-rekannya di Rumah Unit Pengolahan Sampah (RUPS) Telaga Padi, Kota Rantau, Selasa (2/9/2025).

Rianto menuturkan, ia bersama lima orang rekannya setiap hari mengumpulkan sisa makanan dari warung, rumah makan, instansi, hingga rumah tahanan.

Semua sisa makanan itu kemudian dibawa ke rumah pengelolaan untuk dijadikan pakan maggot.

“Setiap hari rata-rata kita ambil 100 sampai 150 kilo sisa makanan. Semuanya kita kelola di sini untuk kebutuhan siklus maggot,” ujar Rianto kepada Banjarmasinpost.co.id.

Baca juga: Kurangi Tumpukan Sampah Organik di Banjarmasin, DLH Gandeng Pengusaha Budi Daya Maggot

Baca juga: Kisah Bank Sampah Semutharjo Selamatkan Sungai, Daur Ulang dan Maggot Jadi Penghasilan

Menurutnya, siklus maggot yang dipelihara di unit ini berlangsung sekitar 28 sampai 35 hari, mulai dari telur, larva, hingga menjadi lalat dan kembali bertelur. 

“Prosesnya berulang terus, jadi tidak ada limbah yang terbuang sia-sia,” jelasnya.

Keberadaan budidaya maggot ini diharapkan bukan hanya membantu mengurangi volume sampah makanan di Kota Rantau, tapi juga menjadi solusi ramah lingkungan untuk menghasilkan pakan alternatif bagi ternak.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya DLH Tapin dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)