Berita Batola

Penyerapan Pupuk Subsidi di Batola Masih 60 Persen, Bupati Dorong Peran Koperasi Merah Putih

Bupati Bahrul Ilmi mengungkapkan, meski alokasi pupuk subsidi untuk Batola tergolong cukup, tingkat penyerapannya baru mencapai 50–60 persen

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman
PENYERAPAN PUPUK- Bupati Batola Bahrul Ilmi bersama jajaran melaksanakan audiensi dengan PT Pupuk Indonesia Cabang Kalseltimtara dalam rangka percepatan penyerapan pupuk subsidi, Senin (20/10/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kabupaten Barito Kuala (Batola), yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Kalimantan Selatan, rupanya belum sepenuhnya optimal dalam menyerap pupuk bersubsidi bagi petaninya.

Hal itu terungkap dalam audiensi antara Bupati Barito Kuala Bahrul Ilmi, bersama jajaran PT Pupuk Indonesia Cabang Kalimantan Selatan–Timur–Utara (Kalseltimtara), Senin (20/10/2025).

Pertemuan yang digelar di Kantor PT Pupuk Indonesia itu membahas langkah percepatan penyaluran pupuk bagi para petani Batola.

Bupati Bahrul Ilmi mengungkapkan, meski alokasi pupuk subsidi untuk Batola tergolong cukup, tingkat penyerapannya hingga saat ini baru mencapai 50–60 persen.

Baca juga: 17 Rumah di Batola Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Tak Ada Korban Jiwa

“Kita ingin penyaluran pupuk ini terserap sepenuhnya oleh petani. Selama ini kuotanya ada, tapi belum maksimal terserap,” ujarnya usai audiensi.

Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah daerah adalah memaksimalkan peran Koperasi Merah Putih (KMP) yang tersebar di seluruh desa di Batola.

Ia menyebut, ada sekitar 201 KMP yang kini disiapkan menjadi jaringan distribusi pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran.

“Setiap desa sudah ada KMP. Ini bisa menjadi penyalur yang baik supaya penyaluran pupuk lebih lancar,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer Penjualan PT Pupuk Indonesia Kalseltimtara, Nanda Tryhadi, mengatakan tahun ini pihaknya menyalurkan sekitar 22 ribu ton pupuk bersubsidi untuk wilayah Batola. Hingga Oktober 2025, penyerapan baru mencapai 50–60 persen, namun akan terus digenjot hingga akhir tahun.

“Sampai Desember nanti kita maksimalkan lagi agar penyerapannya lebih tinggi,” kata Nanda.

Baca juga: Satpol PP Batola Musnahkan 221 Arsip Lama, Langkah Tertibkan Administrasi Pemerintahan

Ia juga menjelaskan, awal tahun terdapat dua distributor pupuk (PUD) yang ditunjuk di Batola. Namun, satu di antaranya mundur di tengah perjalanan, sehingga kini hanya tersisa satu distributor aktif.

“Kalau ada permohonan penambahan distributor, akan kita proses sesuai prosedur dan diumumkan secara terbuka,” ujarnya.

Pihak Pupuk Indonesia pun berjanji menindaklanjuti hasil audiensi dengan mekanisme yang sesuai aturan, agar kesejahteraan petani Batola bisa terus meningkat.

“Intinya, semua langkah ini untuk kepentingan petani Batola,” kata Nanda. (Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved