Heboh Surat Edaran Dilarang Protes MBG

Heboh Surat Edaran Tak Boleh Protes MBG di Banjarmasin, Plt Kepala Disdik Banjarmasin Angkat Bicara

Surat ditujukan kepada orangtua siswa/siswi terkait kesediaan anak-anak mereka mengikuti program tersebut

|
Editor: Ratino Taufik
Wakasek SMAN 12 Banjarmasin, Aulia Ajijah
Suasana pembagian menu MBG di SMAN 12 Banjarmasin, Rabu (29/10/2025). 

Berkaca dari kejadian sebelumnya, Disdik menyusun SOP baru kepada setiap sekolah. Setiap pembagian MBG, guru kelas wajib mendampingi dan mengarahkan murid untuk mengecek makanan lebih dulu, mencium aroma, memperhatikan kondisi fisik, dan memastikan tidak ada hal yang mencurigakan.

Langkah ini, lanjut Ryan, dilakukan untuk menumbuhkan kewaspadaan di kalangan siswa agar tidak langsung mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kondisi kelayakannya.

Ryan menegaskan, jika terbukti ada sekolah yang mengeluarkan surat pernyataan tersebut, pihaknya akan segera menindaklanjuti. “Jika memang benar ada sekolah yang membuat surat itu, tentu akan kami tindak. Karena sebenarnya tidak perlu ada surat seperti itu program MBG ini aman dan diawasi dengan baik,” pungkasnya.

Di Kota Banjarbaru pun tidak ditemukan edaran tersebut. Demikian pula di SMPN 10 Banjarbaru yang sebelumnya ditemukan ulat di burger MBG. “Tidak ada surat ke orangtua siswa seperti itu,” kata Kepala SMPN 10 Banjarbaru Moh. Zaid Setiawan, Jumat

Disampaikan dia, MBG di sekolahnya masih disetop sementara waktu. Ia menjelaskan, pihak sekolah masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan terkait kelanjutan distribusi MBG ke sekolah.

Meski begitu, pihak sekolah terus berupaya memastikan agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu langkah yang disiapkan adalah memperketat pengawasan terhadap makanan yang akan diterima siswa.

“Kalau nanti distribusi dimulai lagi, kami dari tim sekolah, khususnya tim piket MBG, akan melakukan cross-checking lebih teliti. Jadi sebelum dibagikan ke siswa, akan kami pastikan benar-benar layak konsumsi,” tegasnya.

Di Kabupaten Banjar juga belum ditemukan edaran tersebut. “Sejak SPPG di Tungkaran ditutup operasional sementara, sekolah kami belum lagi menerima MBG dan tidak ada soal isian untuk orangtua siswa,” kata Kepala SMAN 1, Martapura, Eko Sanyoto.

“Tidak ada di sekolah di kabupaten Banjar soal (angket) itu,” tegas Kepala Disdik Banjar, Liana Penny. (sai/naa/lis)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved