Berita Banjarmasin

Respons SMA di Banjarmasin Soal Wacana Bahasa Portugis Masuk Kurikulum

Wacana Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Kepala SMAN 5 Banjarmasin mengatakan penguasaan bahasa asing sangat penting di era global

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/rifqi soelaiman
SIMULASI TKA - (Ilustrasi)Sejumlah siswa SMAN 5 Banjarmasin sedang mengikuti simulasi TKA jelang SNBP, Rabu (8/10/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Rencana pemerintah pusat memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum sekolah menimbulkan beragam pandangan.

Di Kalimantan Selatan (Kalsel), sebagian kalangan pendidikan menilai langkah itu positif asal disiapkan matang dan tidak menambah beban siswa.

Kepala SMAN 5 Banjarmasin, Mukhlis Takwin menyebut, penguasaan bahasa asing sangat penting di era global.

Menurutnya, semakin banyak bahasa yang dikuasai siswa, semakin luas pula kesempatan mereka memahami ilmu pengetahuan dan dunia kerja internasional.

Baca juga: Bahasa Portugis Masuk Kurikulum?, Pengamat ULM: Kalsel Masih Hadapi Masalah Dasar Pendidikan

“Prinsipnya bagus. Di Indonesia kita diminta mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan mempelajari bahasa asing. Jadi, menambah bahasa asing seperti Portugis sah-sah saja, asalkan terencana,” ujar Mukhlis, Jumat (31/10/2025).

Mukhlis menilai, kebijakan ini sebaiknya tak hanya fokus pada Portugis, tetapi juga mempertimbangkan bahasa lain yang relevan dengan konteks Indonesia.

“Kalau bisa jangan hanya Portugis. Bahasa Belanda juga penting karena banyak istilah hukum dan administrasi kita yang bernuansa Belanda. Bahasa Arab juga punya nilai strategis. Semakin banyak bahasa yang kita kuasai, semakin bagus,” katanya.

Namun, ia mengingatkan agar pemerintah tidak tergesa-gesa menambah mata pelajaran tanpa memikirkan jam belajar siswa yang sudah padat.

“Anak SMA sekarang belajar lima hari seminggu, pulang bisa jam empat sore. Kalau ditambah pelajaran baru tanpa pengaturan waktu yang jelas, kasihan juga mereka,” ujarnya.

SMAN 5 Banjarmasin sendiri telah lebih dulu menanamkan minat berbahasa asing lewat kegiatan tambahan di luar jam pelajaran. Sekolah ini memiliki kelompok studi bahasa Inggris dan rutin mengirim siswa mengikuti lomba debat.

“Kami dorong mereka lewat kelompok studi dan lomba debat supaya terbiasa berpikir kritis dalam bahasa asing. Jadi kalau nanti ada kebijakan bahasa baru, kami tidak menolak, tapi harus ada kesiapan,” tutur Mukhlis.

Wacana ini pertama kali mencuat usai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Dalam pertemuan itu, salah satu poin kerja sama yang dibahas adalah penguatan hubungan kebudayaan dan pendidikan, termasuk rencana memasukkan bahasa Portugis sebagai bahasa asing yang diajarkan di sekolah Indonesia.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved