Berita Banjarmasin
Perkuat Toleransi, Pukat Banjarmasin Gelar Dialog Lintas Iman dan Kebangsaan di Gereja Katedral
Pukat Keuskupan Banjarmasin menggelar Dialog Lintas Iman dan Kebangsaan di Gereja Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Profesional dan Usahawan Katolik (Pukat) Keuskupan Banjarmasin menggelar Dialog Lintas Iman dan Kebangsaan di Gereja Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin.
Kegiatan ini menggandeng Komisi HAK dan Kerawam Keuskupan Banjarmasin, sebagai bentuk kontribusi umat Katolik dalam memperkuat toleransi dan persatuan bangsa, Sabtu (1/11/2025).
Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini Prof Mujiburahman (Rektor UIN Antasari), Ustadz Ilham Humaidi (Khodimul Majelis Taklim As Shofa Banjarmasin), Romo Dr J Haryatmoko Sj (Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP) dengan moderator Dr Willy Sebastian.
Ketua Pukat Keuskupan Banjarmasin, Feilina Tanzil, mengatakan kegiatan ini menjadi ruang untuk memperkuat semangat kebersamaan lintas agama serta meneguhkan cinta tanah air.
"Kami ingin ikut ambil bagian dalam toleransi berbangsa dan lintas agama. Hari ini kita berkumpul dalam semangat kebersamaan dan cinta tanah air, untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Baca juga: Sapa Umat Katolik Di Tapin, Uskup Banjarmasin Minta Keluarga Katolik Jadi Agen Perdamaian
Feilina menegaskan, semangat beriman harus terwujud dalam tindakan nyata di tengah masyarakat.
“Iman tidak berhenti pada ruang pribadi atau tempat ibadah, tetapi harus tampak dalam tindakan nyata. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, umat Katolik terpanggil untuk berkontribusi bagi persaudaraan, perdamaian, dan persatuan di tengah keberagaman,” tambahnya.
Mengangkat tema 'Pancasila Pedoman Hidup Berbangsa Persatuan, Toleransi & Kebhinekaan', Feilina menilai nilai-nilai Pancasila sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga titik temu nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas yang dihidupi berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia. Perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang mempersatukan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan Sugiharto menjelaskan alasan pemilihan Gereja Katedral Banjarmasin sebagai lokasi kegiatan.
"Ada makna istimewa mengapa kegiatan ini diselenggarakan di Gereja Katedral. Di puncak menara jam depan Katedral, bendera Merah Putih pernah dikibarkan pada tahun 1946. Itu menjadi simbol semangat kemerdekaan dan persatuan bangsa," jelasnya.
Ia menambahkan, Gereja Katedral Keluarga Kudus juga telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Baca juga: Paus Fransiskus Wafat, Umat Katolik Keuskupan Banjarmasin Berduka
"Semangat itulah yang ingin kami hidupkan kembali semangat untuk merawat Indonesia dalam kebhinekaan yang indah," ujar Sugiharto.
Dilain sisi Wakil Wali Kota Banjarmasin Ananda turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya dialog lintas iman tersebut.
"Saya menyambut baik acara ini karena Banjarmasin dibangun atas kebersamaan dalam keberagaman. Kita bisa mencapai kestabilan ekonomi dan sosial dengan semangat kebersamaan," ucapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)
| FEB ULM Tutup Rangkaian Harlah ke-67 dengan Seminar Internasional |
|
|---|
| Material Trotoar Rusak dan Ranting Pohon Tumbang Masih Menumpuk di Sisi Jalan Suprapto |
|
|---|
| Tantangan Modernisasi dan Tekanan Ekonomi Dalam Tata Kelola Hutan Adat |
|
|---|
| Respons SMA di Banjarmasin Soal Wacana Bahasa Portugis Masuk Kurikulum |
|
|---|
| Respons Keluhan Dugaan Pertalite Tercampur Air, YLK dan Pertamina Periksa SPBU di Banjarmasin |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.