Berita Kotabaru

Stik Amplang Kreativitas Transmigran Desa Bekambit Kotabaru

Tidak hanya dalam kondisi mentah siap goreng, dia menjualnya dalam kemasan siap santap sebagai bentuk kreativitas.

|
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
RENGGINANG MERAH - Umar Asri menyusun rengginang merah untuk dijemur di halaman rumah 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Meski berada di kawasan terpencil di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, kreativitas Umar Asri membuat berbagai olahan makanan ringan tetap eksis.

Usaha rumahan ini dilakoninya sejak puluhan tahun lalu, sebagai warga yang turut dalam program transmigrasi di Desa Bekambit, Kecamatan Pulaulaut Timur.

“Sebagai warga transmigrasi, kami dulunya direncanakan bertani saja. Tetapi saya tetap cari-cari peluang menambah penghasilan dengan membikin olahan ini,” ucapnya, Jumat (31/10).

Guna menghasilkan kerupuk beras, kerupuk tepung, rengginang, stik amplang hingga tapai, Umar Asri tak memiliki tempat khusus. Dia hanya memaksimalkan dapur.

Saat dikunjungi, Umar Asri tengah menata rengginang di halaman rumah untuk dijemur. Rengginang dijual mentah siap goreng. Demikian pula kerupuk lainnya.

Olahan mentah tersebut dikemas dalam plastik dengan berat beragam, mulai dari 2,5 ons hingga satu kilogram.

Baca juga: UMKM Kalsel: Stik Amplang Umar Asri Tembus Toko Modern di Kotabaru 

Tidak hanya dalam kondisi mentah siap goreng, dia menjualnya dalam kemasan siap santap sebagai bentuk kreativitas. Demikian pula kerupuk olahan lainnya

“Untuk pelanggan, selain dari desa ini juga dijual ke pasar-pasar di desa tetangga,” ujarnya.

Dari berbagai olahan yang dihasilkan Umar Asri, stik amplang menjadi salah satu yang mencuri perhatian. Produk ini telah menembus toko modern di Kotabaru.

Mengusung merek Stik Amplang Bu Umar Asri, ada sejumlah varian rasa yang disajikan. Mulai dari rasa original, balado, pedas hingga pedas daun jeruk.

Untuk berkreasi, dia dibantu PT SSC yang beroperasi di desanya. Melaui program pembinaan, Umar Asri didampingi untuk mengurus berbagai perizinan produksi hingga stik amplangnya bisa mejeng di toko swalayan. “Juga dibantu pendanaan dan peralatan produksi,” ucapnya.

Demikian pula mengenai kemasan, yang terasa mahal untuk usaha mikro kecil dan menengah seperti Umar Asri. Dia juga memastikan cita rasa tidak akan membuat kecewa, berkat pengalaman panjang meracik olahan.

Umar Asri begitu semangat meski telah berumur. Oleh karena itu pula dia mempekerjakan tetangga untuk mempercepat produksi. Terlebih saat permintaan tinggi saat mendapat pesanan untuk oleh-oleh dan ada pameran. (Banjarmasin Post/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved