Berita Banjarmasin
Kisah Penjual Barang Thrifting di Banjarmasin, Cerita Soal Jaket Timnas Hingga Warisan Keluarga
Menurut Hambali, minat masyarakat Indonesia terhadap pakaian bekas berkualitas tinggi sangat besar
Penulis: Saiful Rahman | Editor: Ratino Taufik
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Di Pasar Lima, tepat di seberang Keleteng, suasana pasah subuh selalu ramai oleh para pemburu pakaian preloved. Salah satu yang setia meramaikan adalah Hambali, pedagang trifting yang biasa membuka lapak di jalan lingkar dalam selatan, Minggu pagi (2/11/2025)
Di balik puluhan pakaian bekas yang ia pajang, tersimpan cerita-cerita tak biasa-mulai dari jaket timnas peserta Piala Dunia hingga uang dollar yang pernah ditemukan di saku jaket.
“Dulu pernah dapat Mas. Jaket officialnya kalau tidak salah ingat saya dapat Spanyol atau Jerman. Saya jual itu Rp 130 ribu, Pas tahu aslinya aduh jadi nyesal menjual,” ujar Hambali sambil tertawa mengingat.
Hambali mengaku memulai usaha trifting setelah lulus SMA. Awalnya ia sempat bekerja kontrak, namun setelah masa kerja berakhir, ia memilih menekuni dunia preloved hingga kini.
“Dulu awal lulus SMA saya sempat kerja juga kontrak habis kontrak saya jalani ini yah sampai sekarang ini. Enak begini sih dari pada kerja di bawah orang lain," ucapnya.
Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Awal November 2025, Ada yang Naik, Cek di Jakarta Hingga Kalsel
Menurut Hambali, minat masyarakat Indonesia terhadap pakaian bekas berkualitas tinggi sangat besar. Hal ini membuat usaha trifting terus berkembang dari tahun ke tahun, meski ia mengakui ada perubahan dalam prosesnya.
“Dulu itu, sekarang sudah tidak ada lagi Mas, yah mungkin karena disortir duluan,” ujarnya, merujuk pada pengalaman membuka karung ballpres yang dulu kerap menghadirkan kejutan termasuk cerita pedagang lain yang pernah menemukan uang dollar di saku jaket.
Saat ditanya soal kebijakan Purbaya yang memperketat impor pakaian bekas, Hambali mengaku belum begitu memahami detailnya.
“Mungkin di pelabuhan diperketetat atau pajaknya diketatkan di sana, kalau dari saya yah kurang tau bagaimana nantinya,” kata Hambali.
Usaha trifting bukan hal baru dalam keluarganya. Ayahnya lebih dulu menekuni bidang ini, dan kini adiknya pun aktif berdagang secara online. Bagi Hambali, trifting bukan sekadar jual beli pakaian, tapi juga warisan, cerita, dan kadang kejutan yang tak terduga.
"Abah sejak tahun 90an, kalau adik saya di online, kalau dapat barang bagus dia posting di online," kata Hambali.(Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)
| Rutinitas Komunitas Lari di Banjarmasin, Berlari Sambil Dapat Doorprize |
|
|---|
| Lanjutkan Kerjasama Program Kesetaraan Pendidikan, Kalapas Banjarmasin Harapkan Masa Depan WBP Cerah |
|
|---|
| Perkuat Toleransi, Pukat Banjarmasin Gelar Dialog Lintas Iman dan Kebangsaan di Gereja Katedral |
|
|---|
| Hangatnya HUT ke-52 Pernikahan Pendiri BPost, Dewa Budjana Bikin Gusti Rusdi Tersenyum |
|
|---|
| FEB ULM Tutup Rangkaian Harlah ke-67 dengan Seminar Internasional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.