Penanganan Sampah di Banjarmasin
Kiriman Sampah ke TPA Banjarbakula Tanpa Proses Pemilahan, Terbanyak dari Banjarmasin
Hampir setiap hari sejak beberapa bulan lalu, sampah dari Banjarmasin diangkut sejauh puluhan kilometer dari Banjarmasin ke Gunung Kupang, Cempaka
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebabkan Kota Banjarmasin bergantung pada TPA Regional Banjarbakula di Cempaka, Banjarbaru, untuk membuang sampah.
Hampir setiap hari sejak beberapa bulan lalu, sampah dari eks Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini diangkut sejauh puluhan kilometer dari Banjarmasin ke Gunung Kupang, Cempaka.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT TPA Banjarbakula, Syarbawi, mengatakan sampah yang paling banyak masuk dari Banjarmasin, terutama setelah penutupan TPA Basirih. Jumlah rata-rata sekitar 250 ton per hari. Padahal sesuai Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama lima kabupaten/kota, Banjarmasin hanya diberikan jatah 105 ton sampah per hari.
“Tapi ada permintaan Wali Kota Banjarmasin agar sekitar 300 ton per hari. Kami akomodir sekitar 200 ton. Tapi riil di lapangan per 31 Oktober 2025 kami terima sekitar 250 ton per hari,” papar Syarbawi, Rabu (5/11).
Bawi juga mengungkapkan kapasitas TPA Banjarbakula. Landfill 3, yang digunakan sejak Januari 2025, sudah menampung sekitar 125.000 ton. Tinggi sampah sudah sekitar 15 meter.
“Sebagai perbandingan landfill 4 yang kami tutup, berisi sekitar 400.000 ton,” katanya.
Baca juga: Warga Banjarmasin Ditangkap di Tanahbumbu, Sabu Disembunyikan dalam Kotak Rokok
Bawi menyebut penataan landfill 3 kurang maksimal. Salah satunya karena membeludaknya kiriman dari Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Kabupatan Baritokuala (Batola).
Penyebab lain adalah banyak sampah yang tidak melalui proses pemilahan. “Seharusnya ada pemilahan dari kawan-kawan lima kabupaten/kota,” harapnya.
Sementara itu tumpukan sampah terlihat di area Rumah Pilah Sampah Kuinara Banjarmasin, tepatnya di samping jalan sebelum Jembatan HKSN, Selasa (4/11) pagi. Sampah menutupi sebagian besar trotoar.
Beberapa pengguna jalan terlihat melemparkan sampah ke arah tumpukan. Aksi itu dilakukan meski telah terpampang jelas tulisan “Dilarang membuang sampah di sini karena ini bukan TPS”.
Rumah Pilah Sampah Kuinara berada di sisi jalan dan memiliki fungsi sebagai tempat edukasi pengelolaan sampah. Namun, lokasi tersebut kini menjadi titik pembuangan liar oleh warga yang melintas.
Tempat Penampungan Sementara (TPS) HKSN juga kembali menjadi sorotan warga menyusul tumpukan sampah yang sempat menebal hingga melewati batas tinggi dinding bak, Selasa pagi.
Padahal sebelumnya, TPS tersebut terlihat rapi dan tertata dengan penjagaan ketat Satpol PP dan Satlinmas. Namun kini, kondisi kembali memperlihatkan sampah yang menumpuk memenuhi bak.
“Biasanya pagi, sore, malam ada yang mengangkut. Tapi karena Minggu libur katanya, makanya sempat menumpuk kemarin,” ujar Anang, warga yang berada di lokasi.
Meski demikian, tumpukan sampah kali ini tidak sampai menutupi badan jalan seperti saat masa darurat sampah di bulan Ramadan lalu. Sampah hanya menggunung dan sempat keluar dari pintu bak, tanpa meluber ke jalan. (riz/sai)
| Selipkan Tujuh Butir Ekstasi di Sandal, Warga Banjarmasin dan Banjar Ditangkap di HSU |
|
|---|
| Tepergok Buang Barang Bukti di Bawah Jembatan, Penjual Narkoba di HSU Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Warga Banjarmasin Ditangkap di Tanahbumbu, Sabu Disembunyikan dalam Kotak Rokok |
|
|---|
| Warga Banjarmasin Kedapatan Bawa Narkotika di Banjarbaru, Sabu Disimpan dalam Kotak Rokok |
|
|---|
| Duo Barito Putera dan Tiga Mantan Masuk Best XI Pekan 8 Liga 2 Championship, Adhyaksa FC Mendominasi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.