Rektor UIN Antasari Banjarmasin
Jadi Rektor Perempuan Pertama di UIN Antasari, Ini Komitmen Nida Mufidah
Ini kata Prof Nida Mufidah usai resmi menjadi rektor perempuan pertama di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Prof Nida Mufidah resmi menjadi rektor perempuan pertama di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Tak lama setelah dilantik oleh Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu (12/11/2025) siang, Nida langsung bertolak kembali ke Banjarmasin.
Mencatat sejarah sebagai Rektor perempuan pertama UIN Antasari, Nida mengaku bersyukur.
“Tentu ini patut disyukuri, alhamdulillah, puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Laki-laki maupun perempuan, amanah ini harus dijalani sebaik-baiknya,” ujarnya kepada Bpost.
Nida menegaskan akan melanjutkan berbagai program yang telah dirintis rektor sebelumnya, Prof Mujiburrahman. Apalagi, ia juga sebelumnya menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga.
Ia menilai banyak kebijakan yang perlu diteruskan sekaligus dikembangkan agar sejalan dengan visi kampus “Unggul dan Berakhlak”.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jadi Rektor Perempuan Pertama, Nida Mufidah Resmi Pimpin UIN Antasari Banjarmasin
Baca juga: Profil Nida Mufidah, Guru Besar Bahasa Inggris yang Kini Jadi Rektor UIN Antasari Banjarmasin
“Saya harus melanjutkan program Pak Rektor Prof Mujiburrahman yang luar biasa bagus sekali. Tentu ada program-program yang bisa saya kembangkan kembali,” jelasnya.
UIN Antasari, lanjut dia, akan berupaya menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sebagai lanjutan dari pencapaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
“Kita ingin bersama-sama menjaga integritas akademik dan tata kelola keuangan, bebas dari KKN (korupsi kolusi nepotisme),” ujarnya.
Sebagai kampus dengan mayoritas mahasiswa perempuan, Nida menyebut hal itu menjadi kekuatan tersendiri bagi UIN Antasari.
“Di UIN Antasari juga kebetulan mayoritasnya perempuan, jadi mudah-mudahan membuat saya lebih bisa memahami dinamika mahasiswa dan tujuan-tujuan mereka,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan layanan konseling dan Pusat Studi Gender di lingkungan kampus.
Selain isu gender, ia juga menyinggung pentingnya bekal bagi mahasiswa untuk memahami dinamika sosial. Terlebih, menurutnya, angka perceraian di Kalsel memprihatinkan.
“Kita akan maksimalkan peserta jam konseling, bimbingan pranikah untuk mahasiswa, permasalahan rumah tangga, dan lain-lain,” katanya.
Nida juga berencana membuka fakultas dan program studi baru, sesuai perkembangan serta kebutuhan zaman.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Proses-pelantikan-Prof-Dr-Nida-Mufidah-menjadi-Rektor-UIN-Antasari-Banjarmasin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.