Mom and Kids
Dekatkan Anak dengan Budaya Banjar
Orangtua Aira menyediakan waktu khusus untuk latihan di sekolah vokal dan latihan madihin di rumah.
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
"Hal-hal kecil seperti itu kami percaya akan membentuk karakter besar saat ia dewasa nanti," tukas Muznah.
Dalam hal pendekatan, ia lebih memilih melakukan pendekatan lembut. Mereka ajak Aira bercerita, memahami apa yang ia rasakan.
"Kadang kami beri nasihat memakai bahasa Banjar agar suasana lebih hangat dan dekat. Kami percaya anak lebih mudah mendengar ketika hatinya diperhatikan," kata Muznah.
Baginya, komunikasi itu sangat penting. Dalam keluarga Banjar, musyawarah kecil di rumah adalah cara menyelesaikan banyak hal.
"Dengan sering mengobrol, Aira merasa didengar dan dihargai, sehingga ia lebih terbuka kepada kami," tukasnya.
Seperti anak kecil lainnya, Aira mengungkapkan bermacam harapan dan cita citanya.
Aira pernah berkata ingin menjadi penyanyi, dokter sampai pembawa acara yang bisa memperkenalkan budaya Banjar ke lebih banyak orang.
"Kami sangat mendukung mimpinya. Pastinya harapan kami sederhana, Aira tumbuh menjadi anak yang sholehah, berguna bagi orang banyak, dan tetap mencintai akar budayanya. Kami ingin ia menjadi generasi muda Banjar yang bisa membawa nama daerah dengan bangga," jelas Muznah.
Membangun karakternya, Aira didorong untuk terus belajar, rendah hati, dan jangan pernah takut mencoba hal baru.
"Sebagaimana pepatah, manusia unggul itu bukan karena kepintaran semata, tapi karena budi bahasanya,” tukas Muznah.
Maka, pesan Muznah kepada Aira, jadilah diri sendiri dan bawa budaya kita ke mana pun melangkah. (Salmah saurin)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Yumna-Hanifa-Humaira.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.