Berita HST

Harga Pertalite Ditingkat Eceran di HST Tembus Rp 14 Ribu Per Liter

Pertalite ditingkat eceran justru ikut naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per liter.

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene
ANTREAN panjang di SPBU Mandingin Kabupaten HST , Senin (24/11/2025) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Setelah sempat menyentuh harga tertinggi Rp 20.000, harga Pertamax ditingkat eceran hari ini di wilayah Kabupaten Hulu Sungai tengah turun tipis menjadi Rp 19.000 per liter. 

Namun kondisi itu tidak otomatis membuat warga lega, karena Pertalite ditingkat eceran justru ikut naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per liter.

Perubahan harga yang tidak menentu ini membuat masyarakat semakin bingung dan resah, apalagi dalam beberapa hari terakhir kelangkaan BBM terus terjadi.

Sementara itu, pantauan Banjarmasinpost.co.id, Senin (24/11/2024), terlihat antrean panjang di sejumlah SPBU di HST yang terjadi sejak pagi hingga siang ini.

Antrean kendaraan mengular hingga keluar halaman SPBU, bahkan ada yang sampai menutup sebagian badan jalan. Meski harga Pertamax turun sedikit, pasokan yang belum stabil membuat antrean tetap tak terhindarkan.

“Antrean masih tidak bergerak. Dari tadi pagi sampai sekarang tetap saja penuh,” ujar M. Harris, warga Barabai yang sudah tiga hari bolak-balik ke SPBU.

Baca juga: Seorang Pria di Lampung Tengah Nekad Mencuri 15 Unit iPhone 17, Ini Motifnya

Warga lainnya, Yupanata, mengungkapkan kebingungan mereka karena kenaikan harga Pertalite terjadi saat masyarakat justru sangat bergantung pada BBM tersebut. 

“Pertalite naik lagi. Semua sudah mahal, sekarang BBM pun tidak menentu,” ujarnya.

Di lapangan, sebagian warga terlihat rela menunggu berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM dalam jumlah terbatas.

Ada pula yang memilih membeli di pengecer meskipun harga lebih mahal karena tidak sanggup lagi mengantre panjang.

Situasi ini membuat masyarakat berharap pasokan BBM segera distabilkan, karena lonjakan harga dan antrian berkepanjangan bukan hanya mengganggu mobilitas, tetapi telah menghambat aktivitas ekonomi sehari-hari. 

Warga menunggu kondisi pulih dan distribusi kembali lancar setelah beberapa hari terakhir diwarnai kelangkaan, lonjakan harga, dan antrean tak berkesudahan. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved