Berita HST

Harga Pertamax Tingkat Eceran Tembus Rp 20.000 Perliter, Semua SPBU di HST Kehabisan Stok

Penelusuran Banjarmasinpost.co.id, seluruh SPBU di HST kehabisan Pertamax maupun Pertalite.

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene
Pantauan Banjarmasinpost.co.id, minggu, (23/11/2025) seluruh SPBU di HST kehabisan Pertamax maupun Pertalite. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Harga Pertamax eceran di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)  tembus Rp20.000 per liter, Minggu (23/11/2025) 

Penelusuran Banjarmasinpost.co.id, seluruh SPBU di HST kehabisan Pertamax maupun Pertalite.

Sejak pagi, antrean panjang yang biasanya terlihat di depan SPBU kini hilang bukan karena situasi membaik, tetapi karena BBM benar-benar kosong total. 

Di Barabai, Labuan Amas Selatan, Pandawan, hingga Batang Alai, warga hanya menemukan papan pengumuman: “Pertamax dan Pertalite Dalam Perjalan”.

“Baru kali ini sepanjang tahun kita alami situasi separah ini. Pom kosong semua. Bukan cuma Pertamax, Pertalite pun tidak ada,” ungkap Harris, warga Barabai yang sudah berkeliling ke empat SPBU tanpa hasil.

Di tengah kepanikan masyarakat, semua mata kini tertuju pada Pertamina. Sebelumnya, Sales Branch Manager II Kalsel, Muhammad Raja Doly Hutabarat atau Raja, sudah menegaskan bahwa pihaknya berupaya menambah pasokan dan memperketat pengawasan.

Baca juga: Tatapan Kosong di Tengah Api : Kisah Rosi dan Warga Korban Kebakaran di Telawang Banjarmasin

“Pertamina berupaya untuk menambah suplai pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan konsumen Pertamax yang meningkat secara signifikan,” ujarnya.

Raja juga memastikan bahwa kualitas BBM tetap aman digunakan dan tidak ada toleransi bagi SPBU yang melayani pelangsir.

“Pertamina akan menindak tegas SPBU yang menjual kepada pelangsir,” tegasnya.

Namun kondisi di lapangan bergerak lebih cepat daripada suplai yang masuk. Kelangkaan yang semakin ekstrem membuat warga meminta Pertamina mengambil tindakan darurat.

“Ini sudah bukan lagi kelangkaan biasa. Ini krisis. Kami minta Pertamina segera turun tangan langsung, bukan hanya menambah pasokan, tapi memastikan BBM benar-benar sampai ke masyarakat,” ujar Harris dengan nada kecewa.

Situasi semakin tak menentu. Harga di pengecer melonjak liar hingga Rp 20.000. 

Warga berharap pasokan tambahan bisa segera tiba, karena jika krisis ini terus berlanjut, aktivitas masyarakat, perekonomian, hingga pelayanan umum dipastikan terganggu. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved