Kampusiana
Dukung Bank Sampah Sekumpul, Prodi Teknik Mesin ULM Hibahkan Alat Bakar Sampah Minim Asap
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik ULM untuk menciptakan alat pembakar sampah minim asap
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA- Membakar sampah akan menghasilkan asap yang mengandung banyak zat berbahaya yang bisa mencemari lingkungan. Sebab itu perlu teknologi terkini agar proses pembakaran lebih aman.
Membuat alat pembakaran sampah yang dapat meminimalkan dampak lingkungan ini menjadi pemikiran Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat untuk menciptakan alat pembakar sampah minim asap.
Muhammad Nizar Ramadhan yang juga Ketua Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) Prodi Teknik Mesin, memaparkan, lama waktu pembuatan alat hingga perakitan membutuhkan waktu sekitar lima bulan.
Ia menjelaskan, tim PDWA juga berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin ULM (HMTM-ULM) yang juga mempunyai salah satu program kerja yaitu Bergerak Bersama untuk Peduli dan Mengabdi.
"Hasilnya, alat pembakaran sampah tersebut kami ujicoba dan berfungsi baik," jelasnya, Kamis (18/9/2025).
Baca juga: Pengabdian Masyarakat, Kedokteran Gigi ULM Gelar Penyuluhan di SDN Kebun Bunga 4 Banjarmasin
Supaya alat tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, kemudian dihibahkan pada Kamis (16/09/2025) ke pihak Bank Sampah Sekumpul Martapura di Jalan Pendidikan Gg Berkat Tawakal No2 RT006/RW03.
“Program ini sebagai bentuk implementasi terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu salah satunya mengabdi kepada masyarakat. Dan juga kegiatan ini selaras dengan gerakan nasional Diktisaintek Berdampak sebagai wujud pendidikan tinggi menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat dan kemajuan bangsa,“ kata Nizar.
Lebih lanjut lagi, Nizar menjelaskan bahwa alat pembakaran sampah minim asap ini ditujukan untuk membakar beberapa jenis sampah yang sulit terurai seperti plastik mika, kotak makan mika, dan plastik kresek.
Pihaknya, juga mencoba membantu memberikan solusi kepada pihak Bank Sampah Sekumpul dalam mengendalikan sampah plastik yang tidak ada nilainya di sini dan serba salah dalam penanganannya, karena kalau ditimbun akan mencemari dan menurunkan kesuburan tanah, sedangkan kalau dibakar begitu saja tentunya akan menimbulkan polusi asap dan mencemari lingkungan.
"Oleh karena itu, alat pembakaran sampah minim asap ini dirasa akan menjadi solusi yang tepat guna untuk diterapkan di Bank Sampah Sekumpul, “sambung Nizar.
Sebelum penyerahan alat, dilakukan sosialisasi dan ujicoba alat pembakaran sampah dengan disaksikan langsung oleh direktur dan karyawan di Bank Sampah Sekumpul.
Menurut Nizar, alat pembakaran sampah ini mengadopsi sistem wet scrubbers, dimana alat ini dilengkapi dengan perangkat yang memanfaatkan air sebagai media pembersih dan kemudian nozzle sprayer mengubah air tersebut menjadi droplet air.
Droplet air ini lah yang kemudian akan berfungsi untuk mengikat asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah.
"Alat pembakaran sampah tanpa asap dengan metode wet scrubbers berfungsi untuk mengolah sampah secara ramah lingkungan dengan meminimalisir polusi udara," jelasnya.
Prosesnya dimulai dengan pembakaran sampah di ruang bakar yang dirancang khusus untuk memastikan suhu tinggi sehingga pembakaran berlangsung sempurna.
Hasil pembakaran berupa gas buang dialirkan ke dalam sistem wet scrubbers, yaitu perangkat yang menggunakan air sebagai media pembersih, yang mana air ini nantinya diubah menjadi kabut air/droplet dari nozzle sprayer.
Di dalam wet scrubbers, gas buang hasil pembakaran disemprotkan dengan nozzle sprayer sehingga partikel-partikel berbahaya, debu, dan gas pencemar terikat oleh kabut air tersebut, sedangkan material padat sisa pembakaran jatuh ke dalam penampung yang berada di bagian bawah alat.
Setelah melalui sistem ini, gas buang hasil pembakaran menjadi lebih bersih dan aman saat dilepaskan ke udara.
Program positif ini juga disambut baik oleh Dewi Heldayati selaku Direktur Bank Sampah Sekumpul yang bisa menjadi solusi praktis bagi kami dalam mengendalikan sampah plastik yang tidak bernilai.
"Saya juga berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut secara kontinu, karena inovasi dan ide kreatif dari para dosen dan mahasiswa dibutuhkan dalam pengendalian sampah, terutama sampah plastik,”terang Dewi.
Baca juga: FKIK ULM Lakukan Pengabdian Masyarakat di Kampung Sasirangan, Tekankan Resiko Penyakit Akibat Kerja
Tidak lupa pula, Dewi mengedukasi kepada para mahasiswa dalam program PDWA tersebut untuk turut ambil bagian dalam masyarakat yang peduli dengan darurat sampah yang menjadi fenomena negatif akhir-akhir ini.
“Gerakan pilah sampah dapat dimulai dari diri sendiri, contoh sederhana seperti membuang sampah sesuai dengan kategorinya, yaitu sampah organik dan anorganik. Khusus untuk sampah anorganik yang bernilai jual, dapat disetorkan ke bank sampah,“ tandas Dewi.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
Bank Sampah Sekumpul
Prodi Teknik Mesin ULM
Universitas Lambung Mangkurat
alat pembakaran sampah
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Kunjungi Banjarmasin Post, Mahasiswa FKIP ULM Diajak ke Dapur Redaksi hingga Studio |
![]() |
---|
Ide Kreatif Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian ULM, Sulap Hama Tanaman Jadi Suvenir Menarik |
![]() |
---|
Inovasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Ubah Bonggol Jagung Jadi Pasir KucinG |
![]() |
---|
Politeknik Tekankan Penguasaan Keterampilan, Kalsel Urutan Pertama IPK Nasional |
![]() |
---|
Pentingnya Kecerdasan Emosional bagi Mahasiswa dalam Menghadapi Persaingan Dunia Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.