Tajuk

Optimalkan Penerbangan Langsung

SENIN (20/10/2025) pertama kalinya maskapai Air Asia membuka penerbangan langsung dariKalsel ke Kuala Lumpur, Malaysia

Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Tajuk : Optimalkan Penerbangan Langsung 

BANJARMASINPOST.CO.ID-SENIN (20/10/2025) menjadi hari bersejarah bagi Provinsi Kalimantan Selatan. Pertama kalinya, ada penerbangan langsung keluar negeri, dari Kalsel ke Kuala Lumpur, Malaysia. Maskapai asal negeri jiran, AirAsia membuka penerbangan dari Bumi Lambung Mangkurat empat kali sepekan.

Penerbangan langsung ke Kuala Lumpur seakan menimbulkan euforia ke luar negeri. Kabarnya ada 3.500 calon penumpang antre untuk bepergian ke Malaysia dengan maskapai ini. Saat penerbangan perdana saja, 180 seat terisi, menandakan animo masyarakat Banua cukup tinggi.

Dibukanya penerbangan langsung ke Malaysia ini membawa dampak positif bagi Kalimantan Selatan. Setidaknya, Kalsel sudah selevel dengan Bandung, Jawa Barat; Batam, Kepulauan Riau; dan Provinsi Aceh yang sudah lama ada penerbangan langsung ke negeri tetangga itu.

Dampak positif lainnya adalah terbuka jalur ekonomi baru bahkan jalur ekonomi ke luar negeri yang bisa berdampak pada perekonomian Kalsel. Membuka kesempatan perdagangan lebih luas dengan Malaysia maupun kerja sama ekonomi dua negara yang saling menguntungkan.

Meskipun demikian, ada pekerjaan besar bagi pemerintah daerah dengan dibukanya penerbangan langsung ke Malaysia. Jangan sampai penerbangan langsung ke Kuala Lumpur ini lebih berdampak positif bagi Malaysia ketimbang untuk Kalsel. Jika melihat jumlah calon penumpang ke Malaysia mencapai 3.500, menunjukkan bahwa masih besar animo urang Banua keluar ketimbang dari Malaysia.

Ada banyak hal yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memikat masyarakat negeri jiran. Di antaranya adalah infrastruktur.

Kalsel juga harus bersolek agar masyarakat Malaysia berminat berkunjung, misalnya membenahi objek-objek wisata. Kalsel memang bukan daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Membandingkan Kalsel dengan Bali atau pun Yogyakarta tentu juga tidak tepat. Namun, pembenahan objek wisata tetap harus dilakukan sebagai bagian upaya untuk memikat pengunjung dari Malaysia.

Satu keuntungan besar yang bisa menjadi pemicu meningkatnya angka kunjungan masyarakat Malaysia ke Kalimantan Selatan adalah haul KH Ahmad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul. Sebagaimana diketahui, haul Guru Sekumpul selalu dipadati jemaah yang mencapai jutaan orang, bukan cuma dari Indonesia, tapi juga dari macanegara termasuk Malaysia.

Peluang seperti itu harus dimanfaatkan betul-betul oleh pemerintah daerah untuk memberi layanan optimal kepada peziarah yang mendatangkan devisa. Wisata ziarah di Kalsel yang selama ini sudah terkelola pun bisa dikembangkan lagi. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aneh Tapi Waras

 

Politik Bansos

 

Mengejar Syafaat

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved