Politik

Kongres III Projo Digelar, Budi Arie Beri Sinyal Gabung Partai Gerindra

Memasuki kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025), ketua Budi Arie menyatakan keinginan dirinya untuk gabung Gerindra.

Editor: M.Risman Noor
TRIBUN NETWORK
Budi Arie ketua umum Projo menyatakan dirinya bakal bergabung dengan Partai Gerindra. 
Ringkasan Berita:
  • Ketua Umum DPP PROJO (Pro Jokowi) Budi Arie Setiadi menyatakan keinginan dirinya untuk gabung ke Partai Gerindra
  • Budi Arie belum memberikan kepastian kapan bergabung
  • Saat ini dia mengaku  masih fokus untuk menyukseskan agenda Kongres III DPP PROJO yang di dalamnya juga turut memilih kembali sosok Ketua Umum untuk periode 2025-2030.
 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Arah Pro Jokowi (Projo) bakal berlabuh ke Partai Gerindra semakin terlihat.

Memasuki kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025), ketua Budi Arie menyatakan keinginan dirinya untuk gabung Gerindra.

Apalagi sebelumnya Prabowo selaku ketua umum Gerindra sempat memberi lampu hijau mengajak Budi Arie bergabung ke Gerindra.

Namun hingga kini Budi Arie belum memberikan kepastian.

Baca juga: Jokowi Tak Hadiri Kongres III Projo, Sampaikan Pesan Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca juga: Gegara Pecah Ban, Truk Hilang Kendali Tabrak Tembok di Desa Kersik Putih Tanahbumbu  

Ketua Umum DPP PROJO (Pro Jokowi) Budi Arie Setiadi menyatakan keinginan dirinya untuk gabung ke Partai Gerindra.

Hal itu disampaikan oleh Budi Arie dalam Kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025).


Kata Budi Arie, dirinya bertekad untuk selalu memberikan dukungan dan memperkuat partai yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kami bertekad untuk memperkuat partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo, ya. Betul. Iya lah, pasti Gerinda," kata Budi Arie saat jumpa pers usai memberikan arahan dalam Kongres III DPP PROJO.

Hanya saja saat disinggung kapan dirinya kapan akan bergabung dengan Partai Gerindra, Budi Arie belum memberikan kepastian.

Saat ini dia mengaku  masih fokus untuk menyukseskan agenda Kongres III DPP PROJO yang di dalamnya juga turut memilih kembali sosok Ketua Umum untuk periode 2025-2030.

"Ya, secepatnya. Nanti kita tunggu dinamika di Kongres ketiga ini," beber dia.

Baca juga: Respon Bupati Pati Usai Gagal Dimakzulkan DPRD, Janji Evaluasi Kinerja

Ketika disinggung soal ada atau tidaknya arahan untuk mengajak seluruh kader DPP PROJO ke Partai Gerindra juga, dirinya menyerahkan hal tersebut kepada hasil Kongres.

"Ya nanti kita lihat dinamika. Kan belum diputuskan. Saya sekarang sudah mengusulkan ke forum," tukas dia.

Sempat Digoda Prabowo

Presiden Prabowo Subianto sempat menggoda Budi Arie Setiadi saat menyapa dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) lalu.

Prabowo sempat bertanya apakah Budi Arie kini bergabung dengan PSI.

"Menteri Koperasi, Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? Bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie.

Seluruh kader PSI pun langsung bersorak merespons pertanyaan Prabowo kepada Budi Arie tersebut.

Saat itu Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.

Tak berhenti, Prabowo kemudian bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.

"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

Baca juga: Dua Pelaku Pengoplos Gas Subsidi di Bekasi Diciduk Polisi, Raup Keuntungan Ratusan Juta

Pesan Jokowi

Terungkap pesan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) ke pada Projo sebelum memastukan absen dalam pembukaan Kongres III Projo yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta pada Sabtu (1/11/2025).

Projo adalah organisasi kemasyarakatan pendukung Presiden Indonesia yang ke-7, Joko Widodo. 

Pesan Jokowi itu diungkapkan dalam pertemuan antara pengurus Projo yang dipimpin Ketua Umum Budi Arie Setiadi di Solo pada 24 Oktober 2025.Dalam pertemuan itu, Jokowi memberikan arahan langsung kepada para pengurus untuk tetap fokus mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga 2029.

“Beliau konsisten. Masih pada posisi tetap kawal pemerintahan Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai,” ujar Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, dalam wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Lima Lansia Kehilangan Rp 406 Juta Gara-gara Percayai Iming-iming Wanita Penyuci Roh Jahat

Freddy mengakui, meski di internal Projo muncul keinginan kuat untuk mentransformasi diri menjadi partai politik, Jokowi belum memberikan restu.

“Keinginan menjadi partai memang besar, baik di cabang, provinsi, maupun pusat. Tapi Pak Jokowi belum setuju,” kata Freddy.

Menurut Freddy, Jokowi menyampaikan alasan yang sama seperti pernyataan-pernyataannya terdahulu.


Jokowi tidak ingin mendirikan partai dengan model konvensional yang sarat biaya dan birokrasi.

 “Pak Jokowi menyampaikan, ‘saya tidak mau partai yang saya bangun itu seperti partai-partai konvensional. Kalau mau, harus menjadi partai super terbuka’,” ungkap Freddy.

Yang dimaksud Jokowi dengan “partai super terbuka” adalah partai yang transparan, efisien, dan demokratis, dengan pemilihan pengurus dilakukan langsung oleh anggota serta tidak bergantung pada biaya besar dari APBN.

“Beliau tidak ingin terjebak dalam pola lama, di mana biaya operasional partai begitu besar lalu mencari sumber pendanaan dari negara. Itu yang beliau tidak mau,” tambah Freddy.

Kendati demikian, Jokowi disebut masih membuka kemungkinan jika kelak ada momentum yang tepat untuk mendirikan wadah politik baru.

Namun untuk saat ini, ia menilai tidak relevan baginya membentuk atau bergabung dalam partai.

“Pak Jokowi mengatakan, ‘saya masih berpikir, apakah masih relevan saya mendirikan atau bergabung ke partai politik, karena kepercayaan rakyat yang diberikan kepada saya sudah sangat luar biasa’,” kata Freddy menirukan Jokowi.

Sumber: Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved