Politik

Kenapa Soekarno Tidak Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Megawati Ungkap Perlakuan Orde Baru

Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Editor: M.Risman Noor
tribunnews.com
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kenapa Ir Soekarno tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. 

Ringkasan Berita:
 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Kenapa hal itu bisa terjadi. Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengungkap masalah dihadapi saat itu.

Rezim Orde Baru dituding Megawati yang tidak menginginkan Soekarno dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Hingga akhirnya Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Baca juga: Lima Lansia Kehilangan Rp 406 Juta Gara-gara Percayai Iming-iming Wanita Penyuci Roh Jahat

Baca juga: Sudah Paksa Istri Layani Korban, Ihsan Kesal Teman Sesama Jenisnya Pelit Hotspot, Bacok Kepalanya

Megawati mengenang masa sulit saat keluarga berupaya memakamkan sang ayah, Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, di Taman Makam Pahlawan (TMP) setelah wafat pada 1970. 

Megawati bercerita, saat itu keluarga sempat mengajukan permohonan agar Bung Karno dimakamkan secara layak di TMP, tetapi ditolak oleh pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main. Makanya kenapa beliau tidak seperti biasanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi beliau dimakamkan di sini,” ujar Megawati di hadapan para akademisi dan delegasi dari 30 negara dalam seminar internasional peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Megawati menuturkan, lokasi makam Bung Karno di Blitar awalnya adalah taman pahlawan bagi para prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang gugur dalam perjuangan melawan penjajah.

Baca juga: Habis Pacu Jalur, Terbitlah Video ABG Pacu Birahi di Ruang VIP Rental PS Ternama di Kuansing, Riau

 Tempat itu kemudian menjadi lokasi pemakaman Bung Karno setelah Presiden Soeharto menolak permintaan keluarga agar sang proklamator dimakamkan di TMP Kalibata.

“Di sini, supaya sejawat saya yang dari luar negeri tahu, ini sebetulnya dulu taman pahlawan dari banyak prajurit kami, yang disebut PETA. Pada waktu dulu melawan Belanda, tempat ini kecil dan tidak terpelihara,” kata Megawati.

“Oleh Presiden Soeharto pada waktu itu, ketika keluarga meminta untuk bisa ditempatkan sewajarnya di taman makam pahlawan, beliau tidak setuju. Tapi ditaruh di sini," imbuh dia.

Ketua umum PDI Perjuangan ini menyebutkan, keputusan Soeharto tersebut merupakan simbol perjuangan tersendiri bagi dirinya dan keluarga. Bahkan, Bung Karno disebut selalu mengingatkan Megawati untuk terus berjuang menjaga warisan pemikirannya.

Baca juga: Tantangan Modernisasi dan Tekanan Ekonomi Dalam Tata Kelola Hutan Adat

“Sehingga sampai akhir hayatnya pun beliau menuntut saya tetap berjuang bagi dirinya sendiri,” ucap Megawati.

Meski awalnya melalui proses yang tidak mudah, Megawati bersyukur makam Bung Karno kini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah dan negara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved