Utang Whoosh

Solusi Prabowo Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Ambil Dana Koruptor, Bukan Bicara Untung Rugi

Prabowo Subianto menyatakan kalau dana dari rampasan koruptor mampu membayar utang Whoosh.

Editor: M.Risman Noor
antara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua kiri) meninjau pesawat Airbus A400M saat kegiatan serah terima pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). Prabowo menegaskan kalau utang kereta cepat Whoosh akan terbayar. 
Ringkasan Berita:
  • Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya turun tangan langsung dalam menyelesaikan polemik utang jumbo Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh
  • Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab penuh atas pelunasan utang proyek strategis tersebut.
  • Prabowo meminta polemik utang KCIC alias Whoosh jangan dihitung dari untung dan rugi. 
 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Utang kereta cepat Whoosh dijamin Presiden Prabowo Subianto akan terbayar.

Dirinya menegaskan tak usah khawatir untuk urusan utang Whoosh.

Prabowo Subianto menyatakan kalau dana dari rampasan koruptor mampu membayar utang Whoosh.

Mantan menhan ini juga mengatakan kalau  proyek Whoosh bukan masalah untung rugi.

Baca juga: Daftar Harga Terbaru iPhone November 2025, Produk Apple Jadi Favorit

Baca juga: Ramai Pengendara Pindah ke Pertamax Usai Isu Pertalite Sebabkan Brebet, Kenali Karakteristik BBM

Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya turun tangan langsung dalam menyelesaikan polemik utang jumbo Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh.

Setelah sempat menjadi perdebatan antar kementerian, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab penuh atas pelunasan utang proyek strategis tersebut.


Dalam pernyataannya di peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025), Prabowo memastikan pembayaran utang Whoosh akan dilakukan secara bertahap, sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.

Ia menegaskan, proyek transportasi publik tidak semestinya diukur dari untung rugi, melainkan dari manfaat yang dirasakan masyarakat.

Pasalnya, sebelumnya, kementerian/lembaga saling mencari solusi untuk membayar utang itu. Sebab, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menolak membayar dengan APBN. 

Baca juga: Pemkab Banjar Gelar Sidak ke Beberapa SPBU, Tidak Ditemukan Lapisan Kandungan Air di Pertalite

Tak perlu pusingkan untung dan rugi
Prabowo meminta polemik utang KCIC alias Whoosh jangan dihitung dari untung dan rugi. 

Ia menyebut, keberadaan kereta cepat harus dilihat dari manfaat yang dirasakan masyarakat.


Menurutnya, semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan publik adalah tanggung jawab pemerintah. Sebab, terdapat mekanisme public service obligation (PSO) di dalamnya.

"Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Whoosh itu, semua pabrik transportasi di seluruh dunia, jangan dihitung untung rugi, hitung manfaat nggak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation," kata Prabowo dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

Prabowo juga meminta publik tidak usah meributkan polemik utang Whoosh. Ia menyatakan akan mengambil tanggung jawab perihal itu.

"Enggak usah khawatir ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya," bebernya.

Baca juga: Prabowo Siap Cicil Utang Whoosh Rp1,2 Triliun per Tahun, Perintahkan Kereta Cepat Sampai Banyuwangi

Prabowo menegaskan, dirinya sudah menghitung permasalahan Whoosh. Oleh karenanya, Kepala Negara meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tidak usah khawatir.

Baca juga: Polres HST Teguhkan Sinergi Lintas Sektor Hadapi Potensi Bencana

"Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak masalah PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir. Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita," ucap dia.

Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resminya, entitas anak KAI, PT PSBI, tercatat merugi hingga Rp 4,195 triliun sepanjang 2024.

Artinya, dalam sehari saja bila menghitung dalam setahun ada 365 hari, konsorsium BUMN Indonesia harus menanggung rugi dari beban KCIC sebesar Rp 11,493 miliar per hari.

Kemudian, Prabowo menyatakan, pemerintah akan membayar utang Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun per tahun.

Menurutnya, polemik yang menimpa kereta cepat bukanlah masalah.

"Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun," kata Prabowo.

Baca juga: Pengrajin Desa Gulinggang Kabupaten Balangan, Gali Inspirasi Kemandirian di Galeri Kembang Ilung HSU

Ia menyatakan, uang untuk membayar utang ke pihak China sejatinya ada. Ia pun meminta masalah Whoosh tidak hanya dilihat dari aspek untung rugi.

Melainkan, dilihat dari manfaat yang dirasakan masyarakat, seperti mengurangi kemacetan dan polusi.

"Manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," jelasnya.

Pakai duit yang dikembalikan koruptor
Sementara itu, Prabowo menyebut, dirinya bakal menggunakan uang negara hasil pengembalian dari para koruptor untuk membayar utang Whoosh.

"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” ujar Prabowo.

Baca juga: Isi Materi Komedi Pandji Pragiwaksono Tuai Kecaman Warga Toraja, Ini Awal Mula Viral Lalu Minta Maaf


Selain itu, Kepala Negara menyinggung bahwa semua uang yang dipakai negara untuk kepentingan rakyat berasal dari pajak yang dibayarkan rakyat.

Prabowo lantas menjelaskan bahwa pemerintah selama ini juga memberikan subsidi harga tiket kereta kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab menghadirkan transportasi murah.

"Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. makanya kita harus mencegah semua kebocoran," kata Prabowo. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved