Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Korban Meninggal Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo 50 Orang, 13 Lainnya Tertimbun

Korban tewas akibat reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mencapai 50 Orang, 13 lainnya masih tertimbun

Editor: Edi Nugroho
SAR Surabaya via KOMPAS.com
GEDUNG PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). BNPB mengumumkan total korban tewas musalah ambruk di ponpes Sidoarjo sebanyak 50 orang per hari ini. 13 korban lainnya masih tertimbun.  

BANJARMASINPOST.CO.ID-   Korban tewas akibat reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mencapai 50 Orang, 13 lainnya masih tertimbun

Total dari korban reruntuhan banguna ada 154 orang. 

Yang selamat ada 104 orang, kemudian yang meninggal 50 orang.

Deputi III Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen Budi Irawan mengumumkan laporan terbaru terkait jumlah korban akibat runtuhnya mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Per Senin (6/10/2025), total korban tewas mencapai 50 orang. Adapun jumlah tersebut setelah berhasilnya ditemukan tujuh jenazah pada Minggu (5/10/2025) dan Senin pagi.

Baca juga: Sampah di TPS Liar Pasar Kuripan Meluber, DLH Banjarmasin Sebut Dampak TPAS Banjarbakula Tutup

Baca juga: Anggaran TKD Berkurang Rp 500 Miliar, Pemkab Banjar Pangkas Kegiatan Seremonial

Sementara, korban selamat mencapai 104 orang. Budi juga mengatakan hingga saat ini masih ada 13 korban yang masih tertimbun reruntuhan.

"Telah ditemukan 7 jenazah lagi. Sehingga diperkirakan 13 korban yang kita cari di lokasi runtuhnya musala di pondok pesantren di Sidoarjo ini."

"Total dari korban ada 154 orang. Yang selamat ada 104 orang, kemudian yang meninggal 50," katanya dalam konferensi pers pada Senin pagi.

Budi mengatakan hingga saat ini, pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas dan TNI.

Dia menyebut evakuasi direncanakan akan selesai pada hari ini.

"Diharapkan pada hari ini kita akan selesai evakuasi dari yang diperkirakan tinggal 13 orang (masih tertimbun)," jelasnya.

Budi juga mengungkapkan runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny menjadi peristiwa yang paling banyak memakan korban selama tahun 2025.

Bahkan, tragedi ini lebih banyak memakan korban ketimbang bencana alam seperti banjir di Bali hingga banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT)

"Bahwa korban kali ini di sepanjang tahun 2025, ini adalah korban cukup besar menurut BNPB. Karena dari bencana-bencana alam seperti di Poso, termasuk banjir bandang di Bali atau Nagekeo. Ini korbannya cukup banyak, ada 50 orang meninggal," katanya.

Penyebab Robohnya Musala Versi BNPB

Sebelumnya, BNPB sempat merilis penyebab robohnya musala di Ponpes Al Khoziny pada Selasa (30/9/2025).

Kepala Pusat Data Infromasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengungkapkan robohnya mushala karena kegagalan teknologi sehingga perlu adanya antisipasi berupa penerapan standar keselamatan konstruksi secara ketat.

"Masyarakat dan pengelola bangunan bertingkat diimbau untuk memastikan pengawasan teknis pembangunan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang," katanya.

Santri Ikut Ngecor, Musala Dibangun Baru 10 Bulan

Di tengah tragedi yang memilukan, terungkap fakta di mana santri yang mondok di ponpes tersebut turut melakukan pengecoran.

Hal ini diungkap oleh salah satu santri yang menjadi korban, Rizki Ramadhan (19). 

Bahkan, saat peristiwa terjadi, Rizki tengah melakukan pengecoran bersama dengan pekerja lain.

"Saya tidak tahu persis siapa saja yang tertimpa bangunan, soalnya waktu itu saya berada di atas ikut kerja," ujar Rizki.

"Anak-anak di musala sedang salat asar, tiba-tiba bangunannya ambruk," imbuhnya pada Senin (29/9/2025) lalu, dikutip dari Tribun Jatim.

Sementara, menurut beberapa sumber, pengecoran dilakukan santri diduga sebagai hukuman jika tidak ikut kegiatan ponpes.

Terpisah, pengasuh Ponpes Al Khoziny, Abdul Salam Mujib mengatakan mushala tersebut sudah berdiri sejal 9 sampai 10 bulan lalu terhitung pertama kali pengerjaan.

"Sudah lama, sudah 9 sampai 10 bulan. Baru tiga (lantai) dek terakhir jadi enggak pakai genteng, langsung dek," kata Abdul

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BNPB: Korban Tewas Robohnya Mushola Ponpes Al Khoziny 50 Orang, 13 Lainnya Masih Tertimbun,

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved