Berita Viral
Kesal Ditegur Putar Musik Terlalu Keras, Tetangga Bunuh Mertua dan Menantu, Rumahnya Diserang Massa
Nyawa mertua dan menantu, AT (57) dan RB (41) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melayang di tangan tetangga MS (51). Gara-gara tegur putar musik.
Ringkasan Berita:
BANJARMASINPOST.CO.ID - Gara-gara memutar musik terlalu keras, kehidupan bertetangga terusik. Bahkan, terjadi pembunuhan.
Nyawa mertua dan menantu, AT (57) dan RB (41) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melayang di tangan tetangga MS (51).
Akibatnya, rumah MS, terduga pelaku pembunuhan menantu dan mertua, diserang dan dirusak oleh warga.
Kini, dua pelaku perusakan sudah ditangkap polisi.
Kasus pembunuhan mertua dan menantu ini dipicu suara musik yang terlalu keras hingga malam yang dibunyikan oleh korban.
Pelaku sempat menegur korban, namun teguran itu tak digubris hingga terjadilah perkelahian yang berujung pada tewasnya AT dan RB.
Baca juga: Dulu Nikahi Gadis Muda Mahar Cek Rp3 Miliar Diduga Palsu, Kakek Tarman Disorot Tampung 5 Wanita Lain
Kejadian ini memicu respons warga. Rumah pelaku pun dirusak.
Peristiwa perusakan ini terjadi pada Selasa (4/11/2025) pukul 21.30 Wita.
Tepatnya, setelah tahlilan di rumah korban AT (57) dan RB (41) yang berada di Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Tiba-tiba, massa yang berjumlah puluhan orang langsung melakukan penyerangan dan perusakan terhadap rumah pelaku MS (51).
"Saat itu memang kosong personel yang melakukan penjagaan di TKP (tempat kejadian perkara)," kata AKP Muhammad Ali, Kapolsek Pallangga, dikutip dari Kompas.com.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung menggelar olah TKP dan memasang garis polisi di rumah MS.
Pada Rabu (5/11/2025) ini, polisi mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku perusakan.
Dilansir Kompas.com, bangunan rumah milik MS mengalami kerusakan pada sejumlah tembok dan dinding kamar yang roboh.
Selain itu, perabot rumah tangga juga rusak.
Sementara ini, polisi masih melakukan pengembangan guna mengungkap pelaku perusakan lainnya.
"Saat ini sudah ada dua orang yang kami amankan sebagai pelaku perusakan dan kemungkinan besar akan bertambah. Saat ini, personel di lapangan tengah melakukan pengejaran," kata kapolsek.
Jejak Kasus
Kasus ini berawal pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 22:34 Wita di Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga.
Saat itu, korban AT dan menantunya sedang mengonsumsi miras sambil membunyikan musik dengan volume tinggi.
Tetangga korban, MS, kemudian menegur kedua korban agar mengecilkan volume musik lantaran telah larut malam dan anaknya sedang sakit.
Teguran tersebut tidak diterima oleh kedua korban hingga berujung perkelahian menggunakan senjata tajam.
AT dan RB tewas dengan masing-masing satu luka tikaman.
Sementara itu, MS langsung menyerahkan diri ke Mapolres Gowa.
Adab-adab Bertetangga dalam Islam
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Biasanya manusia hidup berkelompok dengan manusia lainnya membentuk komunitas di suatu wilayah.
Orang-orang yang tinggal berdekatan biasanya disebut dengan tetangga. Dalam hidup bertetangga, pastinya ada aturan-aturan yang harus ditaati agar kehidupan bertetangga dapat hidup dengan rukun dan damai.
Islam sebagai agama yang mengatur segala sisi kehidupan manusia, juga punya aturan tentang bagaimana hidup bertetangga. Untuk lebih jelasnya, simak penuturannya di bawah ini.
Batasan Tetangga
Ada beberapa ulama yang mengemukakan tentang siapa yang disebut dengan tetangga. Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitan Fathul Baari menjelaskan bahwa sebagian ulama mengatakan tetangga adalah orang-orang yang shalat subuh bersama di suatu masjid.
Sebagian lagi mengatakan batasan tetangga adalah 40 rumah dari setiap sisi. Sebagian lain mengatakan 40 rumah disekitar, 10 rumah dari tiap sisi.
Sementara pendapat lain mengatakan bahwa batasan tetangga adalah sesuai dengan kebiasaan di suatu tempat. Jika di Indonesia, ada yang namanya wilayah RT atau rukun tetangga.
Etika Bertetangga dalam Islam
Begitu pentingnya tetangga dalam Islam, sampai-sampai Malaikat Jibril kerap mengingatkan Nabi Muhammad SAW tentang tetangga.
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْـجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Artinya: “Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Adapun etika bertetangga dalam Islam adalah sebagai berikut:
1. Memuliakan Tetangga
Islam menganjurkan untuk memuliakan tetangga. Memuliakan dalam hal ini adalah menghormati tetangga dan saling menjaga keharmonisan.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Berbuat Baik Terhadap Tetangga
Selain memuliakan tetangga, Islam juga memerintahkan untuk berbuat baik terhadap tetangga.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Q.S. An Nisa: 36).
Sementara dalam hadits disampaikan:
خَيْرُ اْلأَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ ، وَخَيْرُ الْـجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِـجَارِهِ
Artinya: “Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya.” (H.R. At Tirmidzi).
Saling Berbagi
Islam mengajarkan untuk saling berbagi terhadap tetangga. Nabi Muhammad mencontohkan berbagi makanan.
ذَا طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ، ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيْرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوْفٍ
Artinya: “Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik.” (H.R. Muslim).
Saling Menolong
Apabila ada tetangga yang kesusahan, maka kewajiban tetangga lainnya adalah menolongnya. Jangan sampai ada tetangga yang menderita dan tidak ada tetangga yang datang menolongnya.
لَيْسَ الْـمُؤْمِنُ الَّذيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إلَى جَنْبِهِ
Artinya: “Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan.” (HR. Al Baihaqi).
Tidak Menyakiti Tetangga
Ketika hidup bertetangga, Islam melarang untuk menyakiti tetangganya. Setiap ada permasalahan, hendaklah diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَومِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ
Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya.“ (H.R. Bukhari).
Toleran Terhadap Tetangga
Hidup bertetangga harus penuh dengan toleransi dan tenggang rasa sehingga tercipta keharmonisan bersama.
لَا يَمْنَعْ حَارٌ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ حَشَبَةٌ فِي حِدَارِهِ
Artinya: “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian melarang tetangganya untuk menancapkan kayu di temboknya.“ (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dilarang Meremehkan Pemberian Tetangga
Ketika tetangga memberikan sesuatu, meskipun barangnya sederhana, tidak boleh meremehkan pemberian tersebut karena bisa menyakiti dan menyebabkan rusaknya hubungan bertetangga.
يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ لا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسَنَ شَاةٍ
Artinya: “Wahai perempuan-perempuan muslimah, janganlah seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun berupa ujung kaki kambing.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Memprioritaskan Tetangga yang Dekat
Ketika akan memberikan sesuatu, maka yang menjadi prioritas adalah tetangga yang terdekat.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي؟ قَالَ: إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا
Artinya: “Dari Aisyah ra: “Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?” Beliau (Rasulullah Saw) bersabda: “Yaitu kepada (tetangga) yang paling dekat pintu rumahnya darimu.” (H.R. Bukhari).
Demikianlah beberapa etika bertetangga dalam Islam yang patut diperhatikan. semoga bermanfaat.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribun-Medan.com)
| Dulu Nikahi Gadis Muda Mahar Cek Rp3 Miliar Diduga Palsu, Kakek Tarman Disorot Tampung 5 Wanita Lain |
|
|---|
| Malu Digunjing Tetangga Karena Banyak Anak, Solehah Kubur Bayinya yang Baru Lahir, Bibinya Syok |
|
|---|
| Bunuh Ibu Kandung Pakai Besi Tambal Ban, Imam Ternyata Kalut Usai Cerai dari Istri, Ini Kata Polisi |
|
|---|
| Jual Foto Vulgar pada Guru Hingga Hubungan Intim dengan 32 Lelaki, Kisah Siswi SMA Idap HIV Mencuat |
|
|---|
| Gubernur Sumatera Utara Soroti Korban Pengeroyokan di Masjid, Bobby Nasution : Sangat Disayangkan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.