Berita Viral

Kelompok Bersenjata Canggih Satroni Asrama Saat Subuh, Culik 25 Siswi, Tembak Mati Satu Staf Sekolah

Satu kelompok bersenjata canggih menculik 25 siswi dari sekolah asrama pada Senin (17/11/2025) subuh

|
Shutterstock
PENCULIKAN - Ilustrasi pembunuhan. Satu kelompok bersenjata canggih menculik 25 siswi dari sekolah asrama pada Senin (17/11/2025) subuh. 

Para korban diketahui sedang dalam perjalanan pulang dari pasar mingguan ketika kendaraan mereka diserang di dekat desa Mangor, Kota Bokkos. 

"Beberapa pria bersenjata menyergap orang-orang, mereka melepaskan tembakan tanpa pandang bulu," kata Moses Maren, seorang pemimpin pemuda setempat, kepada kantor berita AFP.

Insiden berdarah ini menambah panjang daftar kekerasan bersenjata yang mengguncang wilayah tersebut. 

Kawasan Plateau kerap menjadi titik panas konflik antarkelompok, terutama antara petani dan penggembala, yang memperebutkan lahan subur di tengah tekanan perubahan iklim dan perluasan permukiman manusia.

Sekretaris Palang Merah Negara Bagian Plateau, Nurudeen Hussaini Magaji, mengonfirmasi jumlah korban jiwa pada Jumat pagi. 

Dia menyebut, korban tewas terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga anak-anak.

Kota Bokkos dikenal sebagai sentra pertanian kentang di Nigeria, dan menjadi tuan rumah bagi pasar mingguan yang didatangi pedagang dari berbagai wilayah, termasuk Chad, Benin, Niger, dan Kamerun. 

Namun, aktivitas ekonomi ini kerap dibayangi ketidakamanan akibat aksi kelompok bersenjata

“Ketidakamanan menjadi faktor utama di balik melonjaknya harga pangan,” demikian laporan terbaru dari konsultan SBM Intelligence.

Mereka mencatat, harga komoditas seperti beras, bawang merah, dan cabai di negara bagian tetangga, Bauchi, mengalami kenaikan hingga lebih dari 430 persen. 

Kenaikan tersebut dipicu serangan bandit serta musim kekeringan yang berkepanjangan. Ketegangan antarkelompok di Nigeria bagian tengah diperparah oleh perbedaan etnis dan agama. 

Sebagian besar petani berasal dari komunitas Kristen, sedangkan penggembala umumnya berasal dari etnis Fulani yang beragama Islam. 

Perselisihan yang terjadi sering kali berujung pada aksi kekerasan balas dendam lintas etnis.

Sebagai buntut dari serangan Kamis malam, dua orang dilaporkan tewas dalam aksi balasan oleh sekelompok pemuda dari komunitas korban. 

Mereka menyerbu permukiman Fulani yang berada tak jauh dari lokasi penyergapan. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved