Berita Viral

Kaget Pasien Datang Bawa Rahim yang Copot di Kresek, dr Dadan Bertindak, Ternyata Ulah Dukun Beranak

Masih ingat kasus rahim copot yang sempat viral di media sosial? Terkuak jika kasus tersebut terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Editor: Murhan
YouTube/RSUD dr. Slamet GARUT
RAHIM COPOT - Dokter yang menangani kasus rahim copot tersebut, dr H Dadan Susandi, Sp OG (K)-Obginsos. 

Sembari menyiapkan operasi, Dadan sempat bertanya pada dukun beranak tersebut mengenai tindakan yang dilakukannya hingga rahim pasien copot.

"Saya tanya kan, kenapa bisa begini? Jawabannya pun polos banget, 'Duka atuh, pak dokter, da abdi e nembean sapertos kieu (Tidak tahu, pak dokter, saya juga baru sekarang seperti ini)'," ujar Dadan.

Dadan pun menyoroti netizen dan pihak-pihak yang tak percaya pada cerita dr Gia mengenai rahim copot tersebut.

Dirinya menegaskan, kasus yang diceritakan dr Gia tersebut merupakan kasus yang pernah ditanganinya.

"Kejadian itu (terjadi) di sini, lebih dari 10 tahun yang lalu," tegasnya.

Bagaimana Cara Mencegah Inversio Uteri?

Kasus “rahim copot” sedang ramai dibicarakan setelah dr. Gia Pratama membagikan pengalamannya menangani kasus tersebut di RSUD Garut, Jawa Barat, pada April 2010 silam, dalam sebuah podcast.

Dalam kasus tersebut, diceritakan bahwa seorang ibu melahirkan dengan bantuan paraji atau dukun beranak, sampai rahimnya "copot" dan ditaruh ke dalam kantung kresek. Dalam dunia kedokteran, istilah medisnya adalah inversio uteri. Lantas, bagaimana cara mencegahnya?

“Kalau lahirnya di penyedia kesehatan yang benar, itu (inversio uteri) sudah tidak pernah terjadi, tidak akan pernah terjadi, tidak usah khawatir. Itu kan kasus ekstrem yang amat sangat jarang terjadi, sudah termasuk kasus luar biasa,” kata dr. Ni Komang Yeni DS, Sp.OG, MM, MARS, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (20/11/2025).

Apa itu inversio uteri?

Inversio uteri adalah kondisi ketika rahim turun dan menonjol keluar vagina karena berbagai faktor, salah satunya adalah proses persalinan yang tidak ditangani oleh tenaga kesehatan yang sudah ahli, seperti bidan atau dokter kandungan.

Faktor lainnya adalah kondisi seperti plasenta akreta. Dikutip dari situs web Eka Hospital, Jumat (21/11/2025), plasenta akreta adalah kondisi ketika plasenta menempel terlalu kuat pada otot rahim.

Kondisi tersebut sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pendarahan hebat saat melahirkan, bahkan bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Cara mencegah inversio uteri

1. Lakukan persalinan di bidan atau dokter

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, inversio uteri jarang terjadi apabila ibu melakukan persalinan di bidan atau dokter kandungan.

Sebab, mereka mempelajari anatomi dan sudah terlatih untuk menangani ibu hamil sehingga bisa membantu proses persalinan berjalan dengan aman dan lancar.

Apabila harus melahirkan di paraji, dr. Yeni mengatakan bahwa persalinan tetap harus didampingi oleh bidan desa.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved