Berita Viral

Kaget Pasien Datang Bawa Rahim yang Copot di Kresek, dr Dadan Bertindak, Ternyata Ulah Dukun Beranak

Masih ingat kasus rahim copot yang sempat viral di media sosial? Terkuak jika kasus tersebut terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Editor: Murhan
YouTube/RSUD dr. Slamet GARUT
RAHIM COPOT - Dokter yang menangani kasus rahim copot tersebut, dr H Dadan Susandi, Sp OG (K)-Obginsos. 

“Sudah ada peraturannya bahwa paraji seharusnya didampnigi oleh bidan dalam melahirkan. Tapi, sekarang tahun 2025, pemerintah juga sudah bagus sekali menyediakan rumah sakit dengan penyedia kesehatan yang baik untuk melahirkan,” jelas dia.

Dengan demikian, dr. Yeni kembali mengimbau agar calon ibu tetap melahirkan dengan bantuan bidan atau dokter kandungan karena secara medis sudah terlatih.

2. Rutin periksa kandungan

Selanjutnya adalah rutin memeriksakan kandungan ke klinik, puskesmas, atau rumah sakit, untuk mempersiapkan diri dan janin agar persalinan berjalan lancar kelak.

“Salah satu (penyebab) plasenta tidak lahir juga karena kontraksi yang tidak begitu baik. Memang kita harus mengontrol ke dokter untuk memastikan tidak ada ari-ari (plasenta) yang lengket ke rahim sehingga memudahkan lahirnya plasenta pada saat melahirkan nanti,” terang dr. Yeni.

3. Banyak bertanya

Saat memeriksakan kandungan, manfaatkan waktu untuk banyak bertanya kepada bidan atau dokter kandungan.

Selain soal kesehatan janin, ibu bisa bertanya soal kontraksi yang baik seperti apa dan apakah ibu mengalami anemia atau tidak. Sebab, semuanya berkaitan dengan kesehatan dan kekuatan jaringan rahim.

“Tapi pada prinsipnya, tidak usah takut. Itu (inversio uteri) kejadian yang amat sangat jarang terjadi,” pungkas dr. Yeni.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunjabar.com)

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved