Viral Regional
Murid SD Takut ke Sekolah Setelah Teman Mereka Tewas Akibat Dipukul Guru Pakai Batu
Murid SD Inpres One takut bersekolah setelah satu teman mereka meninggal dunia akibat dipukul guru olahraga pakai batu
Dia menambahkan, sang suami yang sedang merantau di Makassar juga mengetahui peristiwa tersebut.
“Saya sempat telepon bapaknya, tapi bapaknya bilang tidak usah buat apa-apa karena takut nanti saya dapat masalah. Tapi saya bilang, ini anak kecil, kenapa dipukul pakai batu, sampai benjol begitu, kasihan sekali,” tutur Yusmina.
Sejak kejadian itu, hampir semua anak di sekitar lingkungan tempat tinggal Rafi enggan kembali ke sekolah. Trauma dan ketakutan begitu kuat melekat di benak anak-anak.
“Sekarang bukan cuma 10 anak korban itu yang tidak mau ke sekolah, tapi hampir semua anak di ingkungan kami juga sudah takut. Mereka lihat sendiri Rafi sampai meninggal, jadi mereka takut. Kami sebagai orangtua bingung harus bagaimana,” tanya Yusmina.
Dia pun berharap agar pemerintah daerah dan pihak sekolah segera turun tangan menangani kondisi anak-anak serta memastikan proses hukum terhadap pelaku berjalan adil.
Ayub To, tetangga sekaligus om dari almarhum Rafi To, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap tindakan guru penjaskes tersebut.
Dia meminta agar kepolisian menindaklanjuti kasus itu secara serius dan memastikan keadilan bagi para korban.
“Kami minta Kepolisian Resor TTS benar-benar usut tuntas kasus ini. Jangan sampai dibiarkan. Kalau tidak, nanti guru-guru lain juga bisa berbuat hal yang sama. Kasus seperti ini tidak boleh terulang,” ucap Ayub.
Menurut Ayub, peristiwa itu telah menimbulkan efek sosial yang luas di lingkungan sekitar. Anak-anak takut datang ke sekolah, sementara para orang tua diliputi rasa khawatir dan tidak tahu harus berbuat apa.
“Kami kasihan lihat anak-anak. Mereka seharusnya belajar, tapi sekarang malah takut pergi ke sekolah. Ini bukan hanya soal kekerasan, tapi sudah menghancurkan semangat mereka untuk belajar,” ujarnya.
Pantauan Pos Kupang di lapangan, suasana di sekitar lingkungan itu masih diliputi kesedihan dan kecemasan. Para orang tua terlihat cemas setiap kali membahas soal kejadian tersebut.
Cerita duka tentang kekerasan di sekolah itu kini menjadi pembicaraan utama warga. Mereka berharap keadilan bisa ditegakkan dan keamanan di lingkungan sekolah kembali terjamin.
Sementara itu, Polres TTS telah menangani kasus ini. Mereka mengamankan guru penjaskes, Yafet Nokas.
Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, menuturkan, Rafi To meninggal dunia setelah diduga dianiaya guru olahraganya, Yafet Nokas . Pelaku memukul korban menggunakan batu.
"Korban meninggal pada Kamis 2 Oktober sekitar pukul 18.00 Wita," sebut kapolres.
| Lihat Kondisi Fahmi Bo Kini, Mama Rieta Syok, Raffi Ahmad Langsung Beri Tindakan Seperti Ini |
|
|---|
| Andre Onana yang Bisa Melampaui Senne Lammens Angkat Bicara Usai Pujian Pep Guardiola Bos Man City |
|
|---|
| Chelsea Serius Tentang Perekrutan Bintang 'Nama Besar' Tapi Bayern Munich Sangat Khawatir |
|
|---|
| Dapur MBG Landasanulin Utara Banjarbaru Ditutup, Siswa SMPN 10 Dapati Ulat di Hamburger |
|
|---|
| Live di TVRI, Jadwal Siaran Badminton Hylo Open 2025 Hari Ini, Ada Fajar/Fikri Lawan Wakil Malaysia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.