Berita Viral

Ibu Guru Merasa Dizalimi Kepala Sekolah, Tanda Tangan Dipalsu Rekan untuk Pinjam Uang di Koperasi

Seorang guru SD viral setelah ungkap perjuangan menuju tempat mengajar yang berjarak 57 km, tapi malah dibilang sering absen

Kompas.com
CURHAT - Nur Aini, guru SDN Mororejo II Tosari Kabupaten Pasuruan yang viral setelah curhat di podcast, Jumat (14/11/2025). Ia mengeluhkan jarak tempuh tempat mengajar sejauh 57 kilometer. 
Ringkasan Berita:
  • Nur Aini, guru di SDN Mororejo II, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jatim, tempuh ratusan km tiap hari
  • Dia merasa dizalimi karena dinyatakan sering tidak datang ke sekolah oleh kepala sekolah
  • Nur memviralkan apa yang dialami lewat podcast pengacara Cak Sholeh di akun TikTok-nya pada Jumat (14/11/2025)
 

 


BANJARMASINPOST.CO.ID - Profesi guru kembali memantik simpati publik. 

Kali ini kepada Nur Aini, seorang guru di SDN Mororejo II, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Dia jadi viral di media sosial setelah mengeluhkan jarak tempuh yang harus dilaluinya untuk mengajar. 

Dia menempuh perjalanan sejauh 57 kilometer dari rumahnya di Bangil setiap hari. 

Nur Aini mengaku merasa terdzolimi karena absensinya yang sering bolong, meskipun dia menyatakan tidak pernah absen. 

Baca juga: Rekam Ruang Kelasnya yang Ambruk, Guru SD Malah Disuruh Minta Maaf Usai Viral, Nasibnya Jadi Sorotan

Video yang diunggah pengacara Cak Sholeh di akun TikTok-nya pada Jumat (14/11/2025) telah ditonton lebih dari 464.000 kali dan dibagikan oleh lebih dari 2.000 netizen.

Dalam video tersebut, Nur Aini menjelaskan bahwa ia harus berangkat jam setengah enam pagi agar bisa tiba di sekolah sekitar setengah delapan.

"Kalau berangkat jam setengah 6 pagi, nyampe setengah 8 lebih," ungkap Nur Aini dalam podcast bersama Cak Sholeh. 

Dia menambahkan, untuk mencapai sekolah, dia harus menggunakan jasa ojek atau diantar suaminya. 

Nur Aini berharap agar Pemerintah Daerah memberikan keadilan dengan memindahkannya ke sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya. 

Selain itu, Nur Aini mengeluhkan bahwa absensinya yang sering bolong disebabkan oleh tindakan kepala sekolah. 

Dia menegaskan bahwa selama ini ia tidak pernah absen atau alpa.

Cak Sholeh, saat dikonfirmasi, menyatakan bahwa ia membuat podcast tersebut karena merasa iba dengan kondisi Nur Aini yang harus menempuh jarak ratusan kilometer tiap hari. 

"Waktu datang ke sini, dia (Nur Aini) meminta agar dirinya dibantu untuk memviralkan nasibnya agar dapat pindah dekat rumahnya," ujar Cak Sholeh kepada Kompas.com, Rabu (19/11/2025). 

Cak Sholeh juga mengungkapkan bahwa rasa iba semakin mendalam ketika Nur Aini mengaku bahwa tanda tangannya dipalsukan oleh rekan guru lain untuk meminjam uang ke koperasi. 

"Dia berharap setelah viral, ada perhatian dari dinas atau pemerintah daerah agar pindah dan mendapatkan keadilan," tambahnya. 

Namun, setelah viral, Nur Aini justru menerima banyak tanggapan negatif dari netizen yang mengenalnya. 

Beberapa netizen menyebutkan bahwa Nur Aini adalah orang mampu, yang memiliki mobil Pajero, pikap dan motor.

"Setelah melihat banyak komentar, ternyata yang bersangkutan memang orang yang punya dan kalau mau minta pendampingan, ya profesional mas," pungkas Cak Sholeh.

Sementara itu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pasuruan mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan terhadap keluhan dan tuduhan yang disampaikan Nur Aini dalam podcast tersebut. 

"Ya, soal keluhannya sudah kami dengarkan, yang bersangkutan sedang kami proses," ujar Devi Nilambarsari, Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan, BKPSDM Kabupaten Pasuruan, Rabu (19/11/2025).

(Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved