Berita Regional

Syuriyah PBNU Pecat Charles Holland , Ketum Selamat dari Pemakzulan

Rapat Alim Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sepakat tidak ada pemakzulan terhadap Ketua Umum Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

Editor: Ratino Taufik
tribunjatim.com/Yusron Naufal Putra
GUS YAHYA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Rapat Alim Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sepakat tidak ada pemakzulan terhadap Ketua Umum Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). “Sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode yang muktamarnya kurang lebih satu tahun lagi. Semuanya, tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu,” kata Katib Aam, Ahmad Said Asrori, dalam konferensi pers di lantai 8 Kantor PBNU, usai rapat pada Minggu (23/11) malam.

Said mengatakan alim ulama juga sepakat adanya silaturahmi yang lebih besar antara para kiai dan jajaran PBNU. “Kalau ada pergantian, majelis yang paling tinggi dan terhormat adalah muktamar. Itu diatur di dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan peraturan perkumpulan,” ucap dia.

Dinamika internal PBNU mencuat setelah viral risalah rapat Syuriyah yang meminta Yahya mundur dari jabatan. Risalah yang ditandatangani Rais Aam Miftachul Akhyar itu ramai menjadi sorotan sejak Jumat (21/11).

Rapat digelar menyikapi diundangnya narasumber yang mendukung zionisme dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). Rapat juga menyoroti tata kelola keuangan PBNU mengindikasikan pelanggaran.

Baca juga: Liverpool Siapkan Langkah Gila, Tawaran Rp2,7 Triliun Raksasa yang Mengguncang Real Madrid

Rapat memutuskan menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan kepada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam. Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan Yahya harus mengundurkan diri dalam waktu tiga hari. Jika tidak, rapat Syuriyah akan memberhentikan Yahya.

Selain menuntut mundur Yahya, Syuriyah memecat Charles Holland Taylor, penasihat Ketua Umum PBNU untuk urusan internasional. Hal ini diketahui dari surat edaran yang ditandatangani Rais Aam Miftachul Akhyar. Charles dikenal sebagai tokoh yang kerap mengampanyekan pemahaman Islam progresif dan toleran.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menyerahkan penjelasan mengenai isu ini kepada jajaran Syuriyah yang menurutnya punya wewenang. “Yang akan memberikan penjelasan lebih detail adalah jajaran Syuriah,” ujar Menteri Sosial ini di Pusdiklatbangprof Margaguna, Jakarta Selatan, Senin (24/11).

Menyikapi konflik ini, Keluarga Besar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri siap menjadi tuan rumah pertemuan ulama dan kiai sepuh untuk mengademkan gejolak yang terjadi di PBNU. “Atas pemberitahuan KH Anwar Manshur dan KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Lirboyo bersedia menjadi tuan rumah tapi kalau pertemuan dihadiri kedua belah pihak dan akang ngaturi [mengundang] kiai-kiai sepuh, demi ukhuwah nahdliyah,” kata Juru Bicara Ponpes Lirboyo KH Oing Abdul Muid, Senin. (kompas/tribunnews/rmol)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved