Selebrita

Daftar Artis Lulusan SMA Jadi Anggota DPR RI, Tak Hanya Nafa Urbach, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela

daftar artis yang jadi anggota DPR RI meski hanya lulusan SMA. Tak hanya Nafa Urbach, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela.

|
Editor: Murhan
TRIBUNNEWS.COM/ALIVIO
LULUSAN SMA - Nafa Urbach ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). Daftar artis yang jadi anggota DPR RI meski hanya lulusan SMA. Tak hanya Nafa Urbach, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela. 

 Ia dibesarkan di kota kelahirannya sebelum pindah ke Jakarta pada tahun 1984.

Ia merekam lagu tema film anak-anak Megaloman saat usianya masih sembilan tahun. Ketika berusia 12 tahun, Krisdayanti merilis album pertamanya, Biasa Saja, tetapi gagal di pasaran.

Ia kemudian merintis karirnya dengan mengikuti berbagai kompetisi bernyanyi.

Kolase potret Kris Dayanti.
Kolase potret Kris Dayanti. (Instagram krisdayantilemos)

Berawal dari kemenangannya di festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992, nama Krisdayanti melambung di industri musik.

Ia kemudian bergabung dengan Warner Music Indonesia dan merilis album profesional perdananya bertajuk Terserah (1995).

Sayangnya, untuk pendidikannya, dia hanya tamatan Sekolah Menengah Atas. Dia lulusan SMA 3 Jakarta pada 1991 - 1993.

Tuntut Anggota DPR RI Lulusan S2

Sementara, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syahada Padangsidimpuan menggelar aksi damai di Kantor DPRD Kota Padangsidimpuan, Kamis (4/9/2025) sore.

Dalam aksinya, massa membawa 18 tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah pusat maupun daerah.

Presiden Mahasiswa UIN Syahada Padangsidimpuan, Sumber Rezeki Harahap, menyebut aksi tersebut sebagai bentuk kesadaran moral mahasiswa terhadap kondisi bangsa.

"Kami turun ke jalan hari ini, bentuk bukti kesadaran dan tanggung jawab moral kami sebagai kaum intelektual dan generasi penerus bangsa ini," ujar Rezeki lewat orasinya.

Ia menegaskan, negara seharusnya hadir untuk menyejahterakan rakyat. Namun, menurutnya, kondisi saat ini justru semakin jauh dari cita-cita keadilan.

"Maka dari itu, kami Mahasiswa UIN Syahada Padangsidimpuan, datang untuk menggugat ketidakadilan, dan menuntut perubahan," katanya.

Adapun 18 tuntutan mahasiswa terdiri atas 12 isu nasional dan 6 isu lokal. Beberapa di antaranya yakni menolak RUU KUHAP yang dinilai tidak pro-rakyat, revisi UU Omnibus Law Cipta Kerja, pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor, serta penetapan standar pendidikan minimal S2 bagi calon anggota DPR dan S1 bagi calon anggota kepolisian.

Sementara untuk isu lokal di Padangsidimpuan, mahasiswa menuntut percepatan program beasiswa pendidikan dari APBD, perbaikan infrastruktur, kenaikan UMR, transparansi anggaran, hingga perbaikan layanan publik dan kesehatan.

"Dan kami minta, Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan untuk menandatangani pernyataan sikap kami ini, dan berjanji untuk menyampaikannya kepada pemerintah pusat dan daerah Kota Padangsidimpuan," kata Rezeki.

Menanggapi tuntutan itu, Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan Sri Fitrah Munawaroh menyatakan siap mengawal aspirasi mahasiswa.

"Semua tuntutan adik-adik mahasiswa UIN Syahada Padangsidimpuan akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat. Karena kami tidak punya wewenang untuk memutuskan," ujar Munawaroh.

Ia menambahkan, tuntutan yang ditujukan ke pemerintah daerah juga akan diteruskan ke Pemkot Padangsidimpuan.

"Kami akan awasi, dan kepada adik-adik silahkan kawal kami, agar tuntutan ini bisa terealisasi," katanya.

Aksi tersebut berlangsung aman dengan pengawalan ketat personel Polri dan TNI. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib.

(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com/Tribunnews.com)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved