Selebrita

Terkenal Tajir, Inul Daratista Beber Satu Alasan Tak Ketularan Budaya Flexing

Terkenal tajir, Inul Daratista beber satu alasan tak ketularan budaya flexing.

Editor: Achmad Maudhody
Instagram inul.d
OGAH FLEXING- Menu sederhana di meja makan rumah Inul Daratista dicapture Selasa (23/9/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terkenal tajir, Inul Daratista beber satu pemicu tak ketularan budaya flexing.

Nama Inul Daratista sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Wajahnya awet bercokol di panggung hiburan tanah air.

Selama puluhan tahun berkarier, Inul tak cuma sukses jadi penyanyi tapi juga sebagai juri ajang pencarian bakat.

Ia bahkan jadi wajah utama dalam sejumlah program TV.

Tak berhenti sampai di situ, Inul juga jadi pengusaha sukses melalui jaringan karaoke di berbagai daerah di Indonesia.

Meski terkenal kaya raya, namun Inul mengaku tak tertarik dengan budaya flexing alias pamer yang kini banyak dilakukan figur publik.

Alasan itu bisa diungkap melalui akun Instagram pribadinya, @inul.d. Inul Daratista mengungkap pandangannya terkait fenomena pamer kekayaan yang kini banyak dijumpai di media sosial.

Inul menegaskan bahwa ia lebih memilih fokus menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang memperlihatkan kemewahan hidup.

“Di saat yang lain pada pamer kekayaan, aku masih ubet mikirin lapangan pekerjaan. Gimana buka usaha baru biar nggak banyak orang nganggur,” tulis Inul dikutip Senin (10/11/2025).

Baca juga: Langkah Banding Bak Jadi Bumerang Bagi Vadel Badjideh, Razman Nasution Ngaku Sudah Wanti-wanti

Ia menjelaskan bahwa pilihan hidupnya ini muncul dari rasa empati terhadap kondisi masyarakat yang sering ia saksikan setiap hari.

“Melihat di programku DMD MNCTV, tiap hari lihat orang susah,” sambungnya.

Meskipun dikenal sebagai pemilik jaringan karaoke Inul Vizta dan sukses di dunia bisnis, Inul mengaku tak tertarik ikut dalam tren memamerkan gaya hidup glamor. Ia menilai bahwa kepedulian sosial jauh lebih penting dibanding sekadar pencitraan.

Bahkan, Inul bercerita bahwa anaknya sempat merasa iri dengan sikapnya yang terlalu memperhatikan orang lain.

“Kadang anak sampai bilang, ‘Mama kebanyakan mikirin orang lain deh,’ anak cemburu… Tapi biar dia bisa melihat bahwa hidup itu tidak melulu pamer, flexing, dan pencitraan,” ungkapnya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved