Berita Internasional
Ibunda Razan Najjar, 'Aku Ingin Melihatnya Pakai Gaun Pengantin Putih, Bukan Kain Kafan'
Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan sebagai sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel.
Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINNPOST.CO.ID - Ibunda Razan Najjar, 'Aku Ingin Melihatnya Pakai Gaun Pengantin Putih, Bukan Kain Kafan'
Tangis Sabreen Al-Najjar tak terbendung mengingat kepergian putrinya untuk selamanya Razan Najjar.
Sabreen al-Najjar menceritakan kembali kenangan saat terakhir kali dia melihat putrinya Razan Najjar hidup.
"Dia (Razan Najjar) berdiri dan tersenyum kepada saya, mengatakan dia menuju ke protes," kata wanita berusia 43 tahun itu kepada Al Jazeera dari rumahnya di Khuza'a, Jalur Gaza selatan.
Putri Sabreen, Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan sebagai sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel.
Baca: Usai Pemakaman, Beredar Foto Wanita Tentara Israel Asal Amerika Penembak Razan Najjar, Ini Profilnya
"Dalam sekejap mata dia keluar dari pintu. Saya berlari ke balkon untuk mengawasinya di luar tetapi dia sudah berjalan ke ujung jalan," kata Sabreen, Sabtu, dikelilingi oleh kerabat, teman, hingga pasien putrinya pernah dirawat.
"Dia terbang seperti burung di depanku," ujarnya lagi sambil tak henti menahan tangis.
Ketika Sabreen berbicara lagi, kata-katanya memunculkan ratapan dari para wanita di sekitarnya.
"Kuharap aku bisa melihatnya dalam gaun pengantin putihnya, bukan kain kafannya," ucapnya lirih.
Baca: Ribuan Rakyat Palestina Hadiri Pemakaman Razan Najjar, Pesawat Israel Kembali Menyerang
Sabreen mengungkapkan bagaimana Razan Najjar bangga akan pekerjaannya sebagai perawat.
"Dia tidak pernah peduli tentang apa yang dikatakan orang," kata Sabreen.
"Dia berkonsentrasi pada pekerjaannya di lapangan sebagai tenaga medis sukarela, yang mencerminkan kekuatan dan tekadnya."
"Putriku tidak punya senjata; dia seorang medis," tambahnya.
"Dia memberi banyak kepada orang-orangnya."
Baca: Ibunda Razan al Najjar Mengaku Anaknya Memang Jadi Incaran Penembak Jitu Israel, Ini Kisah Pilunya
Tenaga medis di lapangan sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Israel telah menembaki para demonstran dengan jenis putaran baru.
Dikenal sebagai "kupu-kupu peluru", itu meledak pada dampak, pulverising jaringan, arteri dan tulang, sementara menyebabkan cedera internal yang parah.
