Keracunan Massal di Kapuas

Total Akhir 296 Pasien Keracunan Massal Masuk RSUD Kuala Kapuas, Saat Ini Masih 30 Orang Dirawat

Total pasien dugaan keracunan massal dari Desa Narahan Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas yang sampai dirawat di RSUD dr H Soemarno Sosroatmojo

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Fadly Setia Rahman
Direktur RSUD dr H Soemarno Sosroatmojo Kuala Kapuas dr Agus Waluyo bersama Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor, Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Benone Jesaja Louhenapessy dan Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol I Agung Prasetyoko, Senin (27/5/2019) pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Total pasien dugaan keracunan massal dari Desa Narahan Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas yang sampai dirawat di RSUD dr H Soemarno Sosroatmojo Kuala Kapuas berjumlah 296 orang.

Hal itu disampaikan Direktur RSUD dr H Soemarno Sosroatmojo Kuala Kapuas dr Agus Waluyo ketika diwawancarai, Senin (27/5/2019) pagi.

"Total terakhir pasien dugaan keracunan makanan yang masuk ke RSUD Kuala Kapuas berjumlah 296 orang. Lalu yang sudah diperbolehkan pulang pagi tadi 216 orang," kata dr Agus.

Dilanjutkannya, 80 pasien lainnya, 50 diantaranya pun diperkirakan akan mulai diperbolehkan pulang bertahap pada siang hari hingga sore.

"Menurut dokter jaga di masing-masing ruang rawat, 50 lagi diperkirakan boleh pulang juga hari ini. Jadi mungkin hanya tersisa 30 orang saja lagi yang perlu perawatan di rumah sakit," ungkapnya.

Terlihat semua pasien yang tersisa kini sudah dirawat di dalam ruangan. Tak ada lagi di gazebo, tenda-tenda di halaman rumah sakit pun sudah kosong.

Baca: BREAKING NEWS - Guru Honor di Kalteng Ditangkap Lantaran Menyebarkan Berita HOAX Menghina Presiden

Baca: 3 Siswa SMPN 1 Banjarmasin, Raih Peringkat UNBK 2019 Terbaik, Kepsek: Ikut Program Cerdas Istimewa

Baca: SESAAT LAGI! Jadwal Buka Puasa (Azan Maghrib) 22 Ramadhan, Senin 27 Mei 2019 Jakarta & Kota lainnya

"Penyebab keracunan, kita sama-sama masih menunggu hasil penelitian," pungkasnya.

Dandim 1011/Kualakapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono dan Kapolsek Pulau Petak Iptu Daspin yang sempat dirawat di rumah sakit pun diketahui kondisinya sudah membaik. Tak ada lagi di ruang perawatan dan juga sudah diperbolehkan pulang.

Hanya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kapuas H Nurani Sarji, yang terlihat masih dirawat di RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Senin (27/5/2019) pagi. Kondisinya pun terlihat membaik.

Ketua MUI Kabupaten Kapuas bisa duduk dan berbincang. Infus pun sudah dilepas.

Terlihat kala dikunjungi Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor yang datang bersama Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Benone Jesaja Louhenapessy dan Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol I Agung Prasetyoko serta Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro dan jajaran.

Sebagaimana diberitakan, ratusan warga di Desa Narahan Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas diduga keracunan makanan.

Usai mereka menyantap sajian makanan buka puasa bersama yang diadakan di Masjid Nurul Istiqomah, Handel Simpang Aya, Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kamis (23/5/2019) petang.

Acara itu juga dihadiri oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dan sejumlah pejabat lainnya. Beberapa diantara para pejabat pun sampai harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Makanan apa yang disantap? Keterangan dari beberapa warga yang dijumpai di RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, mereka saat buka puasa itu makan nasi bungkus, telor masak habang (merah).

Gejala keracunan makanan mulai dirasakan oleh warga saat jam sahur. Para warga merasakan sakit kepala, pusing, mual, sakit perut sampai muntah-muntah.

Kejadian ini langsung ditindaklanjuti cepat dan sigap oleh semua pihak terkait yang bahu membahu dalam penanganan kasus keracunan massal ini sesuai tugas dan fungsinya.

(Banjarmasinpost.co.id/Fadly SR)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved