Ragam Hal Unik Tradisi Budaya Kapuas
Rutin Digelar, Ritual Balian Mamapas Lewu Dipercaya Bersihkan Kampung dari Hal Buruk
Balian Mamapas Lewu merupakan ritual yang selalu menjadi rangkaian acara saat Hari Jadi Kota Kualakapuas setiap tanggal 21 Maret.
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Balian Mamapas Lewu merupakan ritual yang selalu menjadi rangkaian acara saat Hari Jadi Kota Kualakapuas setiap tanggal 21 Maret.
Ritual ini juga dilaksanakan pada saat menjelang Hari Jadi ke-213 Kota Kuala Kapuas, Maret lalu.
Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor melepas secara resmi kegiatan tersebut di Balai Agama Hindu Kaharingan Jalan Melati Kota Kualakapuas
Dengan lantunan musik tradisional Hindu Kaharingan, rombongan dengan iring-iringan mobil yang dipimpin oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas Talinting E Toepak, kala itu.
Baca: 8 Fraksi Setujui Raperda LPJ Tahun Anggaran 2018, Begini Reaksi Bupati Tanahbumbu
Baca: Kisah Irish Bella Sempat Tak Ingin Dijodohkan dengan Ammar Zoni Setelah Putus dari Giorgino Abraham
Baca: Gambarkan Kegigihan Masyarakat Dayak di Kualakapuas, Begini Tradisi Laluhan Dilestarikan
Baca: Tergoda Dinikahi Pria China, Monika Dijual Hingga Alami Kekerasan, Kabur Setelah Kuasai Bahasa China
Para rombongan masuk ke dalam setiap ruangan berkeliling sambil membaca doa-doa ritual adat diiringi tabuhan katambung.
Ada 13 lokasi yang dituju yaitu Rumah Jabatan Bupati, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Dinas PUPRPKP, BAPPEDA, Kantor DPRD, Rujab Wakil Bupati Kapuas, Rujab Ketua DPRD, Kodim 1011-KLK, Polres Kapuas, Rumah Jabatan Sekretaris Daerah, Kantor Bupati Kapuas, Betang Sei Pasah dan Citimall Kapuas.
"Ritual tersebut bertujuan untuk membersihkan kampung atau daerah dari hal-hal buruk atau menolak bala," kata Sulatin, selaku Tokoh Agama Hindu Kaharingan Kabupaten Kapuas kala itu.
(banjarmasinpost.co.id/fadly sr)
