Pesawat Airasia Ditemukan

"Aneh, Sistem Komputer QZ8501 Dimatikan Bersamaan"

Menurut dua sumber Reuters tersebut, ada kemungkinan kejadian itu turut berkontribusi pada faktor pemicu mengapa pesawat tiba-tiba menanjak cepat

Editor: Yamani Ramlan
Reska K Nistanto/KOMPAS.com
PK-AXC, Airbus A320-200 yang dioperasikan oleh maskapai Indonesia AirAsia, yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). Registrasi AXC bisa dilihat di pintu roda depan pesawat. Foto diambil pada 17 Agustus 2012 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Penyelidikan kasus Indonesia AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu (28/12/2014) mengungkapkan sang pilot mematikan sistem komputer pesawat.

Sistem komputer tersebut adalah Flight Augmentation Computer (FAC) yang berfungsi untuk mencegah pesawat terbang tidak terkontrol.

Fakta ini diungkap oleh dua orang yang terlibat dalam penyelidikan. Kedua sumber ini, yang tidak mau namanya disebut, mengatakan hal itu kepada Reuters, Kamis (29/1/2015).

Kru pesawat, seperti dikatakan kedua sumber di atas, mematikan sistem komputer dengan cara memutus daya listrik. Pasokan listrik terhenti, praktis seluruh sistem komputer pada sistem utama ataupun cadangan akan lumpuh. Akibatnya, sistem proteksi penerbangan pun menjadi tidak aktif.

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, aneh jika kedua sistem komputer pendukung penerbangan (FAC) tersebut dimatikan secara bersamaan.

"Normalnya kalau ada masalah, komputer di-reset (dimatikan kemudian dinyalakan kembali) satu persatu," ujar Gerry, Jumat (30/1/2015).

Namun apa yang terjadi dalam penerbangan QZ8501 adalah dua komputer pendukung penerbangan dimatikan secara bersamaan. "Saya belum tahu prosedur apa yang membutuhkan keduanya harus dimatikan bersamaan," ujar Gerry singkat.

Menurut dua sumber Reuters tersebut, ada kemungkinan kejadian itu turut berkontribusi pada faktor pemicu mengapa pesawat tiba-tiba menanjak dengan cepat sebelum akhirnya terjatuh.

Sebelum pesawat menanjak secara tidak normal, pilot disebut-sebut sedang berusaha mengatasi kerusakan yang muncul dalam Flight Augmentation Computer (FAC).

Sistem komputer dimatikan setelah kru pesawat berkali-kali berusaha mengatasi masalah peringatan yang muncul di komputer FAC. Kru pesawat, seperti dikatakan oleh kedua sumber di atas, mematikan daya listrik yang memberikan suplai ke sistem komputer.

Menurut sumber tersebut, pilot memutuskan daya yang menyuplai komputer dengan cara melepas sekring yang ada di dalam kokpit.

FAC adalah bagian komputer pesawat Airbus A320 yang mengontrol rudder (sirip tegak) di belakang pesawat. Sirip tegak tersebut berfungsi untuk mengontrol kemudi serong (yaw) pesawat.

Komputer FAC inilah yang mengontrol modul rudder travel limiter (RTL) yang sebelumnya sempat dilaporkan rusak beberapa kali. Namun, menurut pihak AirAsia, kerusakan itu telah diatasi.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun menyebut Airbus A320 PK-AXC dalam kondisi layak terbang saat hari kejadian.

Terkait kerusakan FAC yang dilaporkan sebelumnya, Gerry menyebut bahwa kerusakan tersebut telah diatasi oleh teknisi AirAsia. "Namun apakah kerusakan tersebut kembali muncul di tengah penerbangan, itu yang belum kita ketahui," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved