"Islam Itu Tanpa Kekerasan"
Ketua PBNU KH Agil Siradj menegaskan kekerasan dsn teroris yang bawa nama Islam adalah musuh Islam.
Penulis: | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Ketua PBNU KH Agil Siradj menegaskan kekerasan dsn teroris yang bawa nama Islam adalah musuh Islam.
"Islam itu tanpa kekerasan. NU mengembangkan Islam Nusantara yang menghormati agama lain," kata Siradj di depan ribuan massa jamaah Nahdlatul Ulama (NU) pada istigosah sambut bulan Ramadan dan Musyawarah Alim Ulama NU di Masjid Istiqlal, Minggu (14/6/2015).
Dalam kegiatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Siradj menjelaskan bahwa jumlah pengikut NU di Indonesia sangat besar dan berkewajiban mengembangkan Islam Nusantara yang anti kekerasan.
"Islam itu ramah," ujarnya.
Dia juga minta kepada Presiden Jokowi agar 22 Oktober dijadikan Hari Santri untuk mengenang seorang santri bernama Harun yang melempar bom di mobil Brigjen Malibi yang tewas pada peristiwa 30 Nopember di Surabaya.
"Santri ini tewas kena granat," ucapnya.
Siradj mengingatkan presiden bahwa sumber alam, air, energi dan hutan tak boleh dikelola oleh swasta.
Sementara Presiden Jokowi mengatakan, Hari Santi belum ditetapkan karena banyak permintaan.
"Ada minta Maret, sekarang kyai minta 22 Oktober. Biasanya permintaan kyai itu makbul. Saya minta menteri agama untuk proses itu. Saya tinggal tanda tangan saja," ujarnya.
Presiden juga menyinggung soal Islam Nusantara yang menjadi gambaran Islam di Indonesia karena cinta damai.
"Saya selalu katakan pada dunia tentang Islam di Indonesia yang terbesar di dunia," ujar Presiden Jokowi.