Broker Ayam Untung Hingga Rp 4 Ribu Per Kilonya
Bahkan, berbagai kalangan malah menilai, mendekati lebaran mendatang harga ayam potong bisa tembus hingga menjadi Rp45 ribu
Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA- Meroketnya harga ayam potong di Pasar Tradisional Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dari yang biasanya hanya dijual perkilogramnya Rp 26 ribu-Rp 28 ribu, naik hingga menjadi Rp 39 ribu yang merupakan harga tertinggi dalam bulan ini.
Bahkan, berbagai kalangan malah menilai, mendekati lebaran mendatang harga ayam potong bisa tembus hingga menjadi Rp 45 ribu per kilogramnya, karena ayam potong bakal mengalami kekosongan menjelang Lebaran mendatang.
Meskipun, sebut Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Pemko Palangkaraya, Jenry S Damanik, pantauan, Selasa (30/6/2015) harga ayam potong mulai turun menjadi Rp 33 ribu per kilogramnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Peternak Unggas Kalteng, Andi Bustan, mengatakan, ada dua faktor penyebab hingga ayam potong di Palangkaraya naik, yakni permainan broker dan pemotong.
"Bagaimana tidak naik, wong broker saja mengambil untung perkilogramnya mencapai Rp 4.000 belum lagi ditambah pemotong yang juga memainkan harga." katanya.
Padahal, sebut dia, untuk ongkos angkut ayam dari Kalsel ke Palangkaraya, hanya selisih Rp 1.000, tetapi yang menjadikan harganya mahal, karena broker yang seenaknya menaikkan harga, sehingga yang dirugikan konsumen dan peternak.
