Terungkap, di Mana Otak Menyimpan Memori Waktu dan Tempat

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences pekan ini menunjukkan bahwa kesamaan pola aktivasi otak

Editor: Didik Triomarsidi
zoom-inlihat foto Terungkap, di Mana Otak Menyimpan Memori Waktu dan Tempat
banjarmasinpost.co.id/antara
Ilustrasi

Studi yang terkini memperluas dimensi-dimensi itu dengan melihat memori dalam kehidupan nyata manusia.

"Kami mendapati hippocampus menggambarkan waktu dan ruang untuk kenangan setidaknya dalam satu bulan dalam rentang jarak 30 kilometer," katanya.

"Ini untuk pertama kalinya kita bisa mempelajari skala memori dalam hidup kita," katanya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola-pola aktivitas di bagian depan kiri hippocampus lebih berbeda untuk memori-memori peristiwa yang kejadiannya terpisah jauh dalam hal waktu dan ruang.

"Jika peserta tidak mengingat gambar-gambar itu, kami tidak melihat hubungan ini," kata Sederberg.

"Kami juga tidak menemukan efek ini jika kami hanya bertanya tentang waktu dan bukan tempat memori. Kami mendapati bahwa waktu dan tempat sangat terkait dalam representasi memori kami."

Sederberg mengatakan bahwa gambaran yang mereka temukan di bagian depan kiri hippocampus bukan keseluruhan memori, tapi hanya gambar lebar dimana dan kapan itu terjadi.

"Apa yang kami temukan mungkin hanya mekanisme target yang memberi kita intisari umum memori. Dan kemudian ada proses yang berjalan di bagian hippocampus lainnya dan menyebar melalui korteks saat kita sepenuhnya menghidupkan kembali kenangan," katanya.

Sederberg juga mencatat bahwa hippocampus adalah satu dari area pertama di otak yang menurun fungsinya pada penderita penyakit Alzheimer.

"Orang dengan Alzheimer bisa melupakan pengalaman-pengalaman dan orang karena mereka tidak bisa secara efektif menyasar memori-memori lama mereka. Mereka tidak bisa mendapatkan kembali memori karena mereka tidak bisa mendapatkan isyarat umum tepat menuju memori itu," katanya.

Sederberg berharap selanjutnya bisa mengulangi studi itu pada orang-orang dengan usia berbeda dan orang-orang yang menunjukkan gejala awal demensia untuk melihat bagaimana otak mereka menggambarkan memori mereka.

Dia juga berencana mengumpulkan data bulanan atau tahunan untuk melihat bagaimana kita menyasar memori-memori dengan perbedaan jarak waktu dan tempat yang lebih jauh.

"Masih ada kerja satu dekade di depan. Ini hanya langkah pertama," katanya seperti dilansir laman resmi Ohio State University di Amerika Serikat.

Sumber:
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved