Pengurus PWI Kalteng Boyongan ke Yogyakarta

Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah

Penulis: Fathurahman | Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah, kembali berlanjut.

Jajaran pengurus periode 2014-2019, akan menimba ilmu ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu untuk belajar peran media dalam promosi pariwisata.

“Kami akan belajar, bagaimana media di Yogyakarta berperan dalam pengembangan pariwisata. Kalteng punya potensi itu, tapi kurang promosi. Jadi PWI mencoba menggali hal tersebut dari media yang ada di wilayah tersebut,” ungkap Haris salah satu pengurus PWI Kalteng, Rabu (26/8/2015)

Dijelaskan Haris, tema yang diangkat adalah belajar peran media dalam pengembangan pariwisata. PWI menetapkan dua provinsi yang menjadi lokasi kaji banding yaitu Bali dan Yogyakarta. Untuk Bali, pengurus sudah berangkat tiga bulan lalu dan ada enam orang yang dikirimkan.

Selanjutnya, kata Haris, PWI akan mengunjungi Yogyakarta dengan jumlah rombongan sebanyak 25 orang. Rombongan bertolak dari Palangkaraya pada 26 dan kembali 29 Agustus. Dalam kunjungan tersebut, PWI akan membuat catatan kecil berupa masukan terhadap program pariwisata di Kalteng, terutama menyangkut promosi media massa.

“Kami berupaya mendorong pembangunan di Kalteng. Jika sebelumnya belajar hubungan pers dengan pemerintah. Sekarang kita lebih spesifik terhadap peran media, membantu pemerintah,” tegasnya.

Ketua PWI Kalteng, H Sutransyah, mengatakan, sebagai organisasi kewartawanan tertua di Indonesia, tentu PWI tidak ingin berpangku tangan. Apa yang dilakukan, harus membuahkan hasil dan bermanfaat untuk pemerintah dan masyarakat. Termasuk dalam peningkatan profesionalisme wartawan yang mendorong keterbukaan informasi publik dan mencerdaskan masyarakat.

Menurut Sutran, PWI akan terus membuat terobosan program dalam mendorong pembangunan daerah. Namun semua itu tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah, terhadap organisasi yang mempunyai anggota terbanyak tersebut.

“Kami selalu mendapatkan dukungan pemerintah, termasuk konsolidasi organisasi. Dukungan pemerintah itu, kita manfaatkan dengan baik, untuk turut mendorong pembangunan daerah,” tegas Sutran.

Kunjungan juga dilakukan ke monumen pers di Solo, untuk melihat sejarah kebangkitan pers Indonesia. dimana Solo merupakan kota berdirinya PWI, selaku organisasi kewartawanan di Indonesia tepatnya 9 Pebruari 1946.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved