Tragedi Mina Terulang

8 Jemaah Masih Miterius, Indonesia Minta Hasil Identifikasi ke Saudi

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, penanggung jawab PPIH yang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil bersama Konjen RI

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/antara/reuters
Petugas penyelamat membawa jenazah jamaah haji yang tewas akibat berdesak-desakan di Mina, di luar kota Makkah, Kamis (24/9). Hingga saat ini sudah 22 anggota jemaah haji Indonesia menjadi korban tewas, 19 di antaranya berangkat dari Tanah Air, tiga lagi adalah WNI yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MAKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi merilis bahwa masih ada 8 jamaah haji Indonesia yang dilaporkan belum kembali ke kloternya. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menemukan mereka, salah satunya dengan meminta pihak-pihak terkait di Arab Saudi agar dapat segera memberikan hasil identifikasi sidik jari jenazah jamaah haji Indonesia.

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, penanggung jawab PPIH yang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil bersama Konjen RI di Jeddah dan pimpinan tim DVI Mabes Polri telah melakukan dua pertemuan di Jeddah Rabu (07/10) kemarin. Pertemuan pertama dengan Dirjen Kementerian Luar Negeri Arab Saudi Wilayah Barat, sedang pertemuan kedua dengan Deputy Menteri Haji Arab Saudi.

“Dalam kesempatan pertemuan itu, disampaikan bahwa pihak Indonesia meminta akses seluas-luasnya untuk dapat mengidentifikasi terhadap 8 jamaah yang dilaporkan belum kembali,” jelas Arsyad dalam keterangan persnya di Makkah, Kamis (8/10).

Hal sama juga dilakukan oleh Tim Identifikasi PPIH Arab Saudi dan Tim DVI Mabes Polri.

Menurut Arsyad, kedua tim ini terus berupaya melakukan identifikasi di tempat pemulasaraan jenazah di Mu’aishim. Selain itu, tim ini juga melakukan penelusuran ke beberapa rumah sakit Arab Saudi.

“Rencananya pada hari ini kami akan menuju Thaif untuk mengecek adanya laporan salah satu jamaah yang tanpa identitas di sana sedang dirawat dan akan mengikutsertakan tim DVI untuk pergi melakukan identifikasi di sana,” tutur Arsyad.

Arsyad menambahkan, tim DVI juga berkunjung ke Mu’aishim dan bertemu dengan salah satu pimpinan di sana, yaitu Mayjen Jam’an Al Ghamdy.

Dalam kesempatan itu, Mayjen Jam’an mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan 3 proses terhadap setiap jenazah korban Mina, yaitu pemotretan, identifikasi sidik jari, pengambilan sampel DNA.

Terkait itu, tim DVI meminta agar hasil identifkasi itu bisa segera diberikan kepad pihak PPIH sehingga dapat mempermudah proses identifikasi dan memperjelas status jenazah-jenazah jamaah haji Indonesia yang ada di Mu’aishim.

“Ada data antemmortem, berupa sidik jari dan sebagainya. Pagi ini kita rencanakan untuk mendorong pihak yang berwenang melakukan identifikasi itu. Setidaknya bisa mendukung percepatan identifikasi yang dilakukan pihak terkait yang di sini,” terang Ketua Tim DVI Kombes (Pol) dr Muhammad Mas’udi yang ikut memberikan keterangan pers.

Sampai hari ini, Kamis (8/10) belum ada hasil identifikasi baru terkait jamaah haji Indonesia yang wafat pada peristiwa Mina. Demikian juga jamaah yang cedera dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi, jumlahnya masih tetap 5 orang.

Adapun jamaah yang dilaporkan belum kembali berjumlah 8 orang, dengan rincian jamaah dari BTH 14 tiga orang dan JKS 61 lima orang. (kemenag.go.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved