Teror Bom Paris

Informasi Lengkap dan Berita Terkini Seputar Tragedi Teror di Paris

Laporan awal menyebutkan sekira 200 orang menderita luka-luka, 80 orang di antaranya mengalami luka-luka serius. Polisi menyebut delapan teroris tewas

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/youtube.com
Kondisi di Paris sesaat setelah serangan bom dan penembakan yang menewaskan ratusan orang, Juma malam atau Sabtu pagi, 14 November 2015 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Lebih dari 150 orang tewas akibat rangkaian teror yang mengguncang Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam. Dari jumlah korban tewas itu, 118 di antaranya kehilangan nyawa di gedung konser Bataclan, dan 11 lainnya ditembaki di restoran khas Kamboja.

Laporan awal menyebutkan sekira 200 orang menderita luka-luka, 80 orang di antaranya mengalami luka-luka serius. Polisi menyebut delapan teroris tewas dalam insiden paling berdarah sejak pengeboman stasiun kereta api di Madrid (Spanyol) 2004 lalu. Sebanyak tujuh di antara teroris tewas akibat bom bunuh diri.

Aksi bom bunuh diri dilakukan tiga teroris di dalam gedung konser Bataclan, sedang satu orang tewas ditembak polisi. Hanya beberapa kilometer dari lokasi tersebut, pengebom bunuh diri beraksi di luar Stadion Stade de France.

Di lokasi itu sedang digelar pertandingan persahabatan antara tim sepakbola Prancis melawan Jerman, yang disaksikan Presiden Prancis Francois Hollande.

Timnas Jerman Terkurung Seharian

Serangan teror yang terjadi di Paris, termasuk satu diantaranya di depan gerbang Stade de France membuat seluruh orang di dalam stadion panik. Tidak terkecuali, Timnas Jerman yang ketika kejadian sedang melakukan pertandingan persahabatan melawan Prancis.

Usai pertandingan yang berakhir untuk kemenangan Prancis 2-0, Timnas Jerman tidak berani keluar stadion. Pasalnya, sempat terjadi ledakan di Gerbang J stadion akibat aksi bom bunuh diri.

Penonton pun tumpah ruang masuk ke dalam lapangan. Tidak mau ambil resiko, Joachim Loew dan kawan-kawan terpaksa harus menginap di ruang ganti pemain sambil menanti informasi untuk kembali ke hotel.

Mereka baru memutuskan untuk langsung ke Bandara Charles de Gaulle, Sabtu (14/11) pagi dengan pengawalan ketat polisi. Mereka mendarat di Frankfurt, Sabtu sore.

Horor saat Konser

Pierre Janaszak, seorang presenter radio, yang tengah menonton konser di Bataclan menceritakan horor di gedung itu. Ia tengah duduk di balkon bersama adik dan teman-temannya, saat mendengar suara tembakan dari arah bawah. Saat itu konser telah berlangsung sekira satu jam.

"Awalnya kami mengira bunyi letusan itu merupakan bagian dari pertunjukan. Namun tak lama kemudian mengetahui apa yang sedang terjadi. Mereka berjumlah tiga orang dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan orang," kata Pierre Janaszak.

Pierre Janaszak menyebut tempat itu berubah menjadi lokasi mengerikan. "Darah berceceran di mana-mana, mayat-mayat bergelimpangan. Kami mendengar teriakan ketakutan. Semua orang berupaya untuk menyelamatkan diri," tambahnya.

Menurutnya, para teroris menyandera sekira 20 penonton. "Kami mendengar mereka bicara dengan korban penyanderaan," ujar Janaszak yang saat itu bersembunyi di toilet bersama sejumlah penonton lainnya.

Janaszak mendengar para teroris berkata, "Ini adalah kesalahan Hollande (Presiden Prancis Francois Hollande). Kesalahan presidenmu. Ia seharusnya tidak ikut campur di Suriah. Mereka (teroris) juga menyebut-nyebut soal Irak," tambah Janaszak.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved