Beredar Kabar Ujang-Jawawi Alihkan Dukungan ke Sohib, Ini Kata Faridawaty
Penegasan itu juga sebagai jawaban atas kegamangan bagi banyak pendukung yang diakui banyak mempertanyakan kabar pengalihan dukungan dimaksud.
Penulis: Mustain Khaitami | Editor: Mustain Khaitami
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA – Pascakeluarnya putusan kasasi Mahkamah Agung atas penetapan KPU RI, pendukung Ujang-Jawawi ternyata menjadi incaran.
Ini terlihat dari banyaknya broadcasting yang atau pesan berantai yang menyebut pasangan bernomor urut 1 yang dianulir pencalonannya itu kini mengalihkan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur lain yang bertarung di Pilkada Kalteng.
"Tim Ujang-Jawawi, khususnya Partai Nasdem tetap berada dalam satu komando, yaitu mendukung Ujang-Jawawi. Sikap resmi ini disampaikan, karena belum ada kejelasan terkait Pilkada Kalteng, baik hari ini, esok dan seterusnya," kata Ketua Tim Pemenangan Ujang-Jawawi Provinsi Kalteng, Hj Faridawaty Darland Atjeh, Rabu (30/12/2015).
Secara tegas, dia membantah Ujang-Jawawi memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur Sugianto Sabran-Said Ismail (Sohib).
Penegasan itu juga sebagai jawaban atas kegamangan bagi banyak pendukung yang diakui banyak mempertanyakan kabar pengalihan dukungan dimaksud.
Faridawaty juga menyebut tidak benar jika Bupati Barito Utara H Nadalsyah alais H Koyem selaku koordinator Tim Pemenangan Ujang-Jawawi wilayah Barito menyatakan dukungan kepada pasangan Sohib.
Selaku Ketua DPW Partai Nasdem Kalteng, Faridawaty juga menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan dukungan kepada siapapun, terlebih oleh pasangan nomor urut satu seperti yang beredar dalam sebuah pesan singkat dan media sosial.
"Tidak pernah memberikan dukungan kepada paslon manapun, selain paslon nomor urut 3. Terhadap SMS gelap kepada kader-kader di daerah, bahwa dukungan diberikan kepada Sohib adalah tidak benar," tukasnya.
Sikap Nasdem tersebut akan tetap dipertahankan sampai ada sikap resmi dari DPP Partai Nasdem.
"Sikap ini akan tetap kita pertahankan sampai ada komando resmi dari DPP Partai Nasdem. Bahwa untuk masa depan Kalteng kita tetap menginginkan pemimpin yang kridibilitasnya sesuai untuk jabatan peminpin daerah," ucapnya.
Untuk kader yang keluar dari garis komando tersebut, Farida meminta agar mundur secara teratur atau Partai yang kan mengambil sikap untuk pemecatan.
"Kader yang berada di luar garis komando, silahkan berada di luar Nasdem. Loyalitas dan komitmen tidak dibeli dengan materi, tapi dengan hati dan perbuatan yang selaras," tandasnya.