Tak Boleh Putus Asa
Setiap rumah yang ada di Gang Jemaah 1 dan 2 tak luput dari sasaran, karena tempat itu sudah populer bagi warga sebagai Kampung Narkobanya
AKHIR-AKHIR ini gencar dilakukan gerakan perang terhadap narkoba di berbagai tempat di Tanah Air. Gerakan yang dipelopori Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) itu, menyasar tempat-tempat strategis yang dicurigai sebagai sarang barang haram tersebut.
Kurang dari sepekan lalu misalnya, tim gabungan yang terdiri atas Polda Kalsel, TNI, Polresta Banjarmasin dan BNNP Kalsel melakukan penggerebekan secara besar-besaran ke Gang Jemaah, Pekauman Banjarmasin Selatan, Banjarmasin, Kalsel.
Setiap rumah yang ada di Gang Jemaah 1 dan 2 tak luput dari sasaran, karena tempat itu sudah populer bagi warga sebagai Kampung Narkobanya Banjarmasin.
Upaya penggerebekan itu paling tidak bisa menjadi shock therapy bagi para pelaku, baik pengedar maupun bandar narkoba. Namun, tidak semua gerakan yang dilakukan aparat berjalan mulus.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Lapas Kelas IIA Pontianak, Sabtu (5/3) malam, mendapat ‘serangan’ dari penghuni lapas.
Belum sampai tiba di pintu masuk Blok B yang berisi narapidana kasus narkoba dan Warga Negara Asing, rombongan menteri langsung disambut suara gaduh berupa teriakan dan suara pintu yang dipukul para napi.
Narapidana di blok lain juga membuat keributan dengan memukul pintu, bahkan ada juga yang membakar kertas. Ketika tiba di blok G, dari pintu masuk Yasonna menyaksikan piring-piring dan botol air mineral beterbangan. Bahkan, Yasona terkena air yang dilempar napi. Para napi juga melempar nasi sehingga bertaburan di depan pintu kamar mereka. Tak sampai di situ, ada juga kobaran api yang tampak di sudut blok ini.
Meski mendapat perlakuan tak mengenakkan, menkumham tetap bergeming. Dia menyatakan negara sangat serius menanggulangi narkoba. Lapas termasuk yang harus disterilkan, dan langkah ini merupakan upaya berkelanjutan.
Kita juga mengapresiasi upaya tim gabungan dari TNI Polri, BNN dan Kemenkumham yang melakukan hal yang sama di Lapas Amuntai, Sabtu malam. Operasi bertajuk giat razia gabungan itu fokus menargetkan upaya pemberantas narkoba.
Mereka menyasar tahanan khusus narkotika yang terdiri atas dua kamar, yang dhuni 53 orang. Dari tempat itu, ditemukan sebanyak tujuh handphone, 12 buah charger handphone, dan senjata tajam jenis pisau kecil.
Meski tidak ditemukan barang bukti berupa narkoba, paling tidak langkah ini menjadi warning bagi penghuni lapas bahwa aparat serius memerangi barang haram tersebut.
Aparat memang tidak boleh berputus asa dalam memberantas narkoba, karena korban yang mati sia-sia terus bertambah. Apalagi, berdasarkan data BNN sudah 4 juta angka pengguna narkoba di Tanah Air. Ini, tentu sangat memprihatikan.
Bagaimana nasib bangsa kita ke depan jika hal buruk itu tidak bisa dicegah. (*)