Tajuk
Tindak Tegas Pencuri Meteran PAM
Beberapa waktu lalu terjadi pencurian meteran PAM di sebuah ruko Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin. Pencuri mengambil meteran air
BANJARMASINPOST.CO.ID- WARGA Banjarmasin dan sekitarnya belakangan resah. Mereka dikejutkan dengan aksi pencurian meteran air leding atau PAM (Perusahaan Air Minum) yang terjadi secara masif. Bahkan dalam sehari ada dua kejadian pencurian di tempat yang berbeda. Hal itu pun menjadi viral setelah diposting melalui media sosial.
Kamis (30/10) subuh misalnya, terjadi pencurian meteran PAM di sebuah ruko Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin. Pencuri mengambil meteran air setelah memotong pipa hingga air membanjiri pelataran ruko tersebut. Di hari yang sama pencurian juga terjadi di kantor Pustu Desa Tatah Pemangkih Darat.
Ramai warganet pun riuh berkomentar. Terungkap pula keluhan serupa. Ada yang menyebutkan pencurian meteran PAM juga terjadi di Handil Asang dan di Desa Tambak Sirang Baru, Gambut, Kabupaten Banjar.
Laporan terkait pencurian meteran PAM pun makin banyak. Dalam tiga bulan, PTAM Intan Banjar saja mengaku telah menerima 177 laporan kehilangan meteran air di wilayah Banjarbaru dan Banjar. Sedangkan PT AM Bandarmasih yang melayani wilayah Banjarmasin, mencatat ada 184 kasus pencurian.
Tidak hanya merugikan pelanggan, aksi kejahatan ini juga merugikan pihak perusahaan. Jika meteran PAM dicuri, masyarakat yang menjadi korban harus repot melapor dan mengurus penggantian meteran baru. Mereka juga harus membayar lagi uang ratusan ribu rupiah sebagai administrasinya. Sementara pihak perusahaan juga dirugikan karena pelayanan kepada pelanggan jadi terganggu.
Padahal menurut informasi dari pelaku usaha rongsokan di Banjarmasin, harga meteran curian diperkirakan tak lebih dari puluhan ribu rupiah saja. Sebab komponen yang bernilai dari meteran air, hanya bagian kuningannya. Harganya di pasaran saat ini kisaran Rp 7.000 per ons. Sementara satu meteran air, paling banyak mengandung 3 ons kuningan.
Namun masalah ini tentu tak sekadar soal nilainya yang tergolong rendah. Melainkan, ada persoalan lain yang harus disadari dan diantisipasi pihak terkait.
Seperti pernyataan Wakil Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalimantan Selatan Anwar. Menurutnya dua faktor utama adanya fenomena ini yakni desakan ekonomi dan lemahnya sistem keamanan. Hal ini memang sangat masuk akal.
Terkait sistem keamanan ini, mungkin perlu dievaluasi soal penempatan meteran PAM yang umumnya di area terbuka, mudah terlihat dan dijangkau pelaku. Ke depan, pihak perusahaan pun seharusnya mulai merencanakan pencatatan penggunaan air pelanggannya secara digital, agar tidak perlu lagi mengakses meteran fisik di rumah pelanggannya.
Di sisi lain, hukuman tegas harus diterapkan untuk pelaku pencurian meteran air jika tertangkap. Sebab aksinya telah merugikan, meresahkan, dan juga membuat membuat masyarakat waswas. (*)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.