Pengusaha Mengeluh, Penyediaan Alat Canggih Peningkatan Jalan Desa Memberatkan
Ini terkait pembangunan enam paket proyek peningkatan jalan setempat yang dinilai sangat memberatkan rekanan lokal.
Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Para pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah, mengeluhkan, persyaratan yang wajib dilengkapi oleh pengusaha yang diberlakukan kelompok kerja (Pokja) unit layanan pengadaan (ULP) Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah dalam tahun 2016 ini.
Ini terkait pembangunan enam paket proyek peningkatan jalan setempat yang dinilai sangat memberatkan rekanan lokal, khususnya peningkatan jalan desa dan kecamatan yang tidak selayaknya dalam pembangunannya menggunakan alat canggih.
Tim pokja ULP, dinilai terlalu memaksakan untuk pengerjaan proyek jalan desa dan jalan kecamatan, menggunakan alat canggih, seperti Cold Recycler Machine (CRM) yang selama ini tidak dimiliki oleh rekanan lokal, untuk pembangunan jalan desa dan kecamatan setempat.
Salah satu rekanan, yang juga Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Muhammad Sidik, Minggu (20/3) mengakui, selama sistem pelelangan yang dilakukan secara terbuka, melalui internet, sangat memukul rekanan lokal, karena keterbatasan peralatan dan SDM rekanan lokal sering dimanfaatkan untuk menggugurkan pengusaha lokal dalam mendapatkan proyek.
" Ya.Ini memang banyak sekali yang mengeluhkannya, Saya sebagai Ketum Askonas, banyak menerima keluhan dari anggota, di Kalteng, bahkan hari ini, dari Purukcahu, Murungraya, juga mengeluhkan soal itu.Karena alasan, keterbatasan alat, sehingga yang menang adalah rekanan besar dari luar kabupaten." katanya.
Dia mengatakan, untuk laporan kasus di Puruk Cahu, Murungraya, terkait enam paket proyek di setempat, akan mengakomudir keluhan rekanan dengan mengadukan hal tersebut kepada dewan setempat." Kami, akan meminta dewan setempat untuk membantu dalam melindungi rekanan lokal, agar tidak tergerus dengan rekanan besar dari luar kabupaten." katanya.
Hal ini, juga menjadi perhatian, Ketua Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Kabupaten Murungraya, Rahmanto Muhidin, yang juga mengaku, banyak mendapat keluhan dari rekanan di Murungraya, terkait, semakin rumitnya, mendapatkan proyek fisik setelah pelaksanaan lelang menggunakan sistem terbuak, lewat internet tersebut.
"Kami akan akomudir, keluhan rekanan di Kabupaten Murungraya, untuk melakukan evaluasi kembali terkait pembangunan jalan di Murungraya, karena selama ini, ada kesan untuk penyediaan alat dipersulit untuk rekanan lokal, sehingga akhirnya, yang dapat proyek hanya rekanan besar dari luar daerah saja.Ini, akan menjadi perhatian kami di DPRD Murungraya," katanya.
