Ternyata "Panama Papers" Juga Memuat Nama Menteri BUMN Rini

Dalam dokumen "Panama Papers" ada sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia yang masuk dalam daftar klien Mossack Fonseca

Editor: Didik Triomarsidi
kompas.com
Menteri BUMN Rini Soemarno di Istana Bogor 

Ken menuturkan, data tersebut ia dapatkan dari otoritas-otoritas pajak negara-negara G20. Ken mengklaim, data yang didapatnya dari negara-negara G20 lebih resmi dan lebih lengkap dibandingkan dengan "Panama Papers".

"Ini (Panama Papers) kan cuma nama. Saya punya nama beserta akunnya," tutup Ken.

Anggap Wajar

Dari nama-nama yang bocor ke publik, dua di antaranya adalah petinggi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yakni Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur dan Konstruksi Erwin Aksa.

Erwin mengatakan, perusahaan Special Purposes Vehicle (SPV) biasanya didirikan untuk tujuan mendapatkan pendanaan dari luar.

Perusahaan-perusahaan milik negara pun juga lumrah mendirikan Special Purposes Vehicle (SPV) manakala penerbitan surat utang atau obligasi.

Perusahaan SPV itulah yang berfungsi menerbitkan surat utang atau obligasi.

“DJP sudah memiliki intelegensi cukup kuat kepada pengusaha atau pribadi yang memiliki offshore asset. Saya kira bisa tanya ke mereka, sejauh mana temuan mereka,” imbuh Erwin.

Menurutnya, dengan bocornya data-data dari Mossack Fonseca, ini menjadi kesempatan baik bagi pemerintah untuk mengoreksi laporan pajak pribadi.

Erwin juga mengaku tidak hafal berapa banyak SPV yang sudah didirikannya. “Karena banyak sekali, setiap kali ada transaksi di luar ya pakai SPV,” tukas Erwin.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved