Cerita Bayu Selama Disandera Kelompok Abu Sayyaf, Makan 2 Kali Sehari dan Tidur di Tanah

Setelah tiba di Bandara Adisumarmo, Boyolali, Selasa (3/5/2016), Bayu Oktavianto sempat menceritakan pengalamannya saat disandera kelompok Abu Sayyaf.

Editor: Eka Dinayanti
KOMPAS.COM/ M Wismabrata
Bayu disambut keluarga dan tunangannya di Bandara Adisumarmo, Boyolali, Selasa (3/5/2016). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BOYOLALI - Setelah tiba di Bandara Adisumarmo, Boyolali, Selasa (3/5/2016), Bayu Oktavianto sempat menceritakan pengalamannya saat disandera kelompok Abu Sayyaf.

Bayu mengaku mendapat perlakuan baik dan tidak ada perlakuan kasar dari anggota kelompok teroris tersebut.

"Pas jam makan, ya makan. Tapi ya hanya dua kali makan dalam sehari. Tidak ada perlakuan kasar. Mereka tidur di tanah, kita ya di tanah," kata Bayu.

Bayu juga menceritakan bagaimana 10 WNI menjelang pembebasan.

"Kita tiba-tiba dibawa ke sebuah pulau. Lalu setelah itu, kita diantar ke rumah gubernur (setempat)," katanya.

Saat itu, dirinya tidak tahu mengapa tiba-tiba dibebaskan, apakah ada tebusan atau tidak.

Namun demikian, menurut Bayu, ia merasa bersyukur bisa pulang kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat.

Seperti diketahui, Bayu yang menjadi nakhoda kapal Brahma 12 disandera kelompok Abu Sayyaf bersama 9 WNI lainnya. Saat itu, kelompok Abu Sayyaf meminta sejumlah tebusan kepada pemerintah Indonesia.

Namun setelah negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, akhirnya 10 WNI itu dibebaskan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved