Duka Dari Aleppo Kembali Terdengar, Ratusan Mayat Bergelimpangan di Sisi Bus

Duka dari Aleppo kembali terdengar, sebuah bom mobil yang menghantam bus terjadi di bagian utara Suriah dan menewaskan 100 orang.

Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
nintchdb
Para korban serangan bunuh diri di Aleppo 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Duka dari Aleppo kembali terdengar, sebuah bom mobil yang menghantam bus terjadi di bagian utara Suriah dan menewaskan 100 orang.

Bom bunuh diri tepat di titik evakuasi di bagian selatan Kota Aleppo, dimana puluhan bus yang terparkir selama 30 jam.

Media pemerintah pro rezim mengatakan ledakan disebabkan bom mobil. Organisasi relawan, White Helmets melaporkan sedikitnya 100 orang tewas karena ledakan ini.

Dalam video rekaman di lokasi kejadian, terlihat mayat bergelimpangan di tanah, tepatnya di dekat bus yang dihantam bom mobil.

"Pengebom bunuh diri mengemudikan van yang seharusnya membawa pasokan bantuan, tetapi malah meledakkan dekat bus", kata Organisasi kemanusiaan untuk Suriah di Inggris.

Pejabat setempat mengatakan 20 pemberontak yang menjaga bus ikut tewas bersama dengan puluhan penumpang lainnya.

Korban serangan bunuh diri di Aleppo
Korban serangan bunuh diri di Aleppo ()

Hal ini disebabkan karena adanya ketidaksetujuan antara pemerintah dan organisasi pemberontak akan jumlah penduduk yang dievakuasi.

Dilansir thesun, masih ada 5000 orang yang terkepung rezim pemberontak di dua kota Madaya dan Zabadani, sementara 2200 orang telah dievakuasi.

Evakuasi antara rezim sekutu Iran dan pemberontak Qatar untuk mengevakuasi 30 ribu orang yang akan dievakuasi dalam dua tahap.

Korban serangan bunuh diri di Aleppo
Korban serangan bunuh diri di Aleppo ()

Kesepakatan pertama 8 ribu orang, termasuk 2 ribu pejuang. Tapi kenyataannya hanya 5 ribu orang, 1.300 di antaranya pejuang kiri.

Perbedaan jumlah ini yang kemudian diklaim sumber pemberontak bahwa negosiasi sedang berlangsung.

Ribuan pengungsi lain dari Madaya dan zabadani juga terjebak di Ramusa, area yang dikuasai pemerintah di bagian selatan Aleppo.

Kesepakatan evakuasi penduduk dari banyak kota menurut pwmweintah jadi cara terbaik untuk mengakhiri pertempuran.

Sementara pemberontak mengaku melakukannya dengan terpaksa, karena telah dikepung dan ditembaki pasukan pemerintah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved